Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Talenta sebagai Kekuatan Diri

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Setiap orang dianugerahi talenta yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat manusia itu unik dan beragam. Bahkan, perbedaan ini pula yang membuat manusia bisa melengkapi satu sama lain.

Sayangnya, tak semua orang mengetahui apa talentanya. Padahal, jika dikelola, talenta ini bisa menjadi kekuatan diri yang mendukung kehidupan kita di masa depan.

Hal ini disampaikan oleh Irene Setiawan, Life Coach Merakit.Hidup, dalam siniar Obsesif episode “Talent-Passion-Purpose, Penting Gak Sih?” dengan tautan akses dik.si/ObsesifIrene.

Talenta: Kekuatan Diri yang Membahagiakan

Menurut Irene, semua orang berhak untuk bahagia. Melalui psikologi positif yang ia pelajari, perempuan ini mengungkapkan bahwa kebahagiaan perlu dimiliki agar seseorang bisa membuat hidupnya lebih baik.

Berguru melalui karya-karya Martin Seligman, Irene menyadari bahwa orang normal pun juga perlu ‘perawatan’ agar mampu berkembang menjadi sosok yang lebih baik. Itu sebabnya, yang diutamakan bukan hanya kesuksesan semata, melainkan juga kebahagiaan agar bisa menikmati hidup seutuhnya.

Akan tetapi, kebahagiaan yang dimaksud bukan berarti manusia jadi abai dengan emosi lainnya. Justru, kebahagiaan adalah emosi yang membuat kita diizinkan agar tetap menjadi manusia.

Perempuan ini menjelaskan, “Jadi, menjadi bahagia bukan berarti kita gak boleh sedih, kecewa, marah, tapi kita memberi izin diri kita sendiri untuk menangis, untuk kecewa, tapi kita memiliki kendali atas emosi kita.”

Kebahagiaan ini bisa dilahirkan melalui kekuatan talenta. Sebab menurutnya, “Ketika kita tahu apa talent kita, itu menunjukkan siapa diri kita. Ketika kita tahu siapa diri kita, kita bisa memahami diri kita.”

Talenta sendiri adalah kemampuan dasar yang terus diolah sehingga menjadi kekuatan diri yang paling menonjol. Bahkan, talenta bisa menjadi personal branding ketika kita sudah mengetahui kemampuan yang paling diunggulkan.

Sementara itu, jika kurang peduli terhadap talenta, kita akan kebingungan. Alhasil, kita pun sulit untuk memulai sesuatu karena tak mengenali diri sendiri.

Gunakan Talenta dengan Porsi Pas

Meskipun begitu, Irene juga menyampaikan agar kita bisa seimbang dalam menggunakan talenta sebagai kekuatan diri. Pasalnya, menggunakan kekuatan yang berlebihan justru menimbulkan tantangan yang tak terduga.

Kita harus bisa mengendalikan kekuatan agar tidak mengganggu diri serta orang-orang di sekitar. Misalnya, saat tahu bakat kita menyanyi, kita tak boleh melakukannya di rumah pada malam hari karena hal ini akan mengganggu tetangga sekitar.

Jadi, pengendalian ini dilakukan bukan untuk meredam bakat seseorang, melainkan agar talenta tersebut dikeluarkan pada saat yang tepat.

Mengetahui Kekuatan agar Jadi Talenta Diri

Saat mengatakan talenta banyak orang yang mengasosiasikannya sebagai aktivitas yang menjurus ke ranah profesi. Misalnya, saat menyebut Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, semua orang akan setuju kalau mereka berdua adalah pesepakbola hebat yang dikaruniai bakat tak terhingga.

Padahal, bakat yang diberikan Tuhan tidak melulu terlihat dalam suatu profesi. Menurut Irene, bakat bisa dilihat dari berbagai sisi. Perempuan ini bahkan menegaskan, “Yang bilang saya gak punya talent, itu salah besar, tapi saya belum menemukan talent saya.”

Menurutnya, lebih banyak orang yang tidak sadar akan bakat mereka. Padahal, bagaimana cara kita berpikir, merasakan, berperilaku juga talenta alami yang kita miliki sejak diasuh oleh orangtua.

Ada pula talenta yang berbentuk etos kerja, misalnya ada orang yang kuat dalam menganalisis, menyusun strategi, selalu bisa melihat potensi atau risiko, bisa membangun relasi, hingga memengaruhi orang lain.

Itu sebabnya, setiap orang perlu menemukan talentanya masing-masing agar kita mengetahui bagian diri yang perlu dikembangkan. Fokuslah pada kekuatan diri karena terlalu berpaku pada kelemahan justru membuat kita tak bisa menikmati prosesnya.

Dengarkan informasi lengkap seputar kaitan antara talenta dan kekuatan diri dalam siniar Obsesif episode “Talent-Passion-Purpose, Penting Gak Sih?” bersama Irene Setiawan dengan tautan akses dik.si/ObsesifIrene di Spotify dan akses juga siniarnya di Noice dengan tautan dik.si/ObsesifNoice.

Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker. Jadi, akses sekarang juga siniar dan playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kamu tak terlewat tiap episodenya!

https://www.kompas.com/edu/read/2023/05/08/160156571/pentingnya-talenta-sebagai-kekuatan-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke