Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P2G: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Justru buat Pengeluaran Makin Bertambah

Kompas.com - 28/02/2023, 20:19 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengaku, masuk sekolah jam 5 pagi bagi siswa SMA di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  bisa meningkatkan pengeluaran orangtuua.

Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim mengatakan telah mendapat laporan jaringan P2G NTT terkait kondisi siswa, guru, dan orangtua di sana.

Sebab bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah ditambah belum ada kendaraan umum beroperasi jam tersebut tentu harus mencari cara.

Baca juga: Ini Alasan Siswa SMA/SMK di NTT Wajib Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Misalnya, menyewa jasa ojek di luar aplikasi untuk mengantar pagi hari.

Bisa juga mereka terpaksa mengontrak dekat sekolah, sehingga berdampak pada membengkaknya biaya hidup per bulannya.

"Atau mereka terpaksa beli kendaraan bermotor. Pengeluaran biaya sekolah membengkak naik," kata Salim, saat diwawancara Kompas.com

Kondisi demikian tak hanya terjadi bagi siswa tetapi juga guru.

"Yang paling akan berdampak secara biaya hidup adalah guru honorer. Sudah gaji hanya Rp 500 ribu per bulan terpaksa harus membayar uang sewa kos atau kredit motor," keluhnya.

Sehingga, dia menilai kebijakan tersebut sangat tidak ramah anak, orangtua, dan guru.

"Kalau masuk pukul 5 pagi, pasti bangunnya pukul 04.00, bahkan bisa saja pukul 03.00 pagi jika jarak antara sekolah, rumah jauh, bahkan masih banyak siswa yang berjalan kaki menuju sekolah yang jauh. Dan tak mungkin guru-guru datang pukul 5 melainkan lebih pagi lagi," kata dia.

Baca juga: 5 Tanda Anak Perlu Ikut Les Tambahan

Belum lagi bagi wilayah yang minim sarana transportasi umum atau akses jalan yang sulit dan minim penerangan lampu jalan.

Dia mengatakan kondisi pagi pukul 5 Wita di NTT justru masih sepi aktivitas masyarakat dan suasana masih gelap.

Tentu sangat berpotensi terjadinya tindak kriminalitas atau faktor keamanan yang tidak baik.

"Artinya, pemprov tidak mempertimbangkan kebijakan tersebut dengan landasan kajian secara geografis dan transportasi publik," lanjut dia.

P2G menilai kebijakan Pemprov NTT masuk sekolah pukul 5 pagi seolah tidak melalui kajian akademis terlebih dulu.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com