Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Farzah, Mahasiswa UMM yang Jadi Korban Ke-135 Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 26/10/2022, 06:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kabar duka kembali datang dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Salah satu mahasiswa berprestasi UMM bernama Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda yang merupakan korban tragedi kanjuruhan menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (23/10/2022) malam.

Baca juga: 2 Sekolah Kedinasan Tidak Gunakan Syarat Tinggi Badan, Ini Dia

Farzah menjadi korban ke-135 yang meninggal karena tragedi Kanjuruhan awal Oktober 2022.

Saat duduk di bangku kuliah, Farzah merupakan mahasiswa jurusan teknik sipil UMM.

Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar selama 23 hari.

Meski Sempat membaik, tapi pada akhirnya kondisinya semakin menurun.

Teman Farzah bernama Fathur Rizqi mengaku, Farzah merupakan asli orang Malang. Dia juga merupakan mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi.

Tak lupa, Farzah merupakan teman yang aktif untuk berkontribusi dan belajar hal baru.

Terbukti dari dedikasinya untuk lembaga semi otonom (LSO) Surya, Farzah dipercaya mengemban tugas di bidang riset dan pengembangan.

Bahkan juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI).

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Rekrutmen PPPK Guru Akan Rampung pada 2023

"Farzah adalah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Saat mewakili Kampus Putih, ia juga menunjukkan kegigihan itu. Bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi," kata dia dalam keterangannya dalam laman UMM.

Fathur menyatakan, Farzah memang memiliki hobi bermain sepak bola.

Namun sejauh yang ia tahu, temannya itu sebelumnya hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion.

Pertandingan Arema melawan Persebaya awal Oktober 2022 menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.

"Saya kaget ketika diberitahu Farzah meninggal. Apalagi usai maghrib keadaannya dia membaik. Namun sekitar jam setengah delapan malam kondisi yang memburuk dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya," jelas Fathur.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com