Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan di Daerah 3T

Kompas.com - 26/10/2022, 06:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim berkunjung ke SDN 01 Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Selasa (25/10/2022).

Kunjungan yang dilakukannya untuk meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SDN 01 Sanggau.

Baca juga: 2 Sekolah Kedinasan Tidak Gunakan Syarat Tinggi Badan, Ini Dia

Setelah melihat ANBK di SDN 01 Sanggau, dia berdiskusi dengan para kepala sekolah di Kabupaten Sanggau.

Nadiem mengaku, pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) atau di luar kota besar.

"Justru penerapan Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di luar kota besar, di perbatasan seperti di Kabupaten Sanggau ini, di daerah terpencil, serta di daerah-daerah dengan sosio ekonomi yang rendah," kata dia.

Dia menjelaskan alasan kenapa Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di daerah 3T.

Pertama, kata Mendikbudristek, dalam Kurikulum Merdeka sebanyak 30 sampai 40 persen materi diringkas, agar guru bisa mendalami setiap materi.

Kedua, Kurikulum Merdeka memberikan hak kepada guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.

"Guru kelas 6 mau mundur ke (materi) kelas 4 boleh, karena tiap anak enggak selalu setara, yang penting ia belajar sesuai levelnya. Jadi guru punya keleluasaan untuk mengulang lagi dan mengejar ketertinggalan," sebut Menteri Nadiem.

Ketiga, lanjut Menteri Nadiem, salah satu komponen terbesar dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis project atau proyek.

"Dengan Kurikulum Merdeka, anak-anak bisa belajar soal kewirausahaan, belajar toleransi beragama, kebhinekaan, iklim dan ramah lingkungan, kebudayaan lokal sambil keluar dari kelas dan melakukan projek," ucap Nadiem.

Baca juga: Mendikbud Apresiasi Gotong Royong Guru Saat ANBK di Kabupaten Sanggau

Di samping itu, Kurikulum Merdeka dapat meringkas materi di sekolah dan guru dapat mengatur pembelajaran dalam satu tahun.

"Misalnya, satu minggu fokus di matematika dan numerasi, sampai matang di situ. Ini memberi ruang agar guru dan murid tidak dibebankan kurikulum yang kejar tayang," tukas Mendikbud Ristek.

Perlu diketahui, Kemendikbud Ristek terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas.

Namun juga berkarakter sesuai dengan nilai yang tertuang dalam Profil Pelajar Pancasila.

Baca juga: Ini Respons Mendikbud Ristek Soal Penghapusan PR Siswa SD dan SMP

Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah sudah memberikan fasilitas yang memudahkan sekolah dan guru yang dapat menggunakan bahan-bahan yang tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) maupun mengunduh panduan dan buku-buku teks yang tersedia di laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com