Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Buka Beasiswa S2 bagi Guru Madrasah, Kuliah Gratis dan Tunjangan

Kompas.com - 25/07/2022, 06:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama mengalokasikan bantuan studi lanjut strata dua (S2) bagi guru madrasah yang dibuka mulai hari ini, Senin (25/7/2022).

Guru madrasah yang mendaftar dan dinyatakan diterima beasiswa ini, maka berkesempatan kuliah gratis selama 2 tahun (4 semester). Termasuk mendapatkan cakupan beasiswa lainnya, yaitu biaya hidup, tunjangan referensi, biaya penelitian, hingga transportasi. 

Sementara itu, guru yang bisa mendaftar beasiswa ini adalah guru dari 3 mata pelajaran agama Islam.

Hal tersebut disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain, di forum finalisasi Penyusunan Petunjuk Teknis Beasiswa Guru Master di Makassar beberapa waktu lalu.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Kemendikbud Buka 40.000 Kuota Calon Guru di PPG

"Untuk beasiswa tahap pertama ini, kami merencanakan bagi tiga jenis guru pengampu mata pelajaran, yakni Akidah Akhlak, Quran Hadis, dan Ilmu Kalam," ujar Muhammad Zain, dilansir dari laman Kemenag

Menurutnya, pemilihan tiga bidang mapel rumpun agama Islam tersebut karena memang menjadi "core business" dan mandat keilmuan yang diemban di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), baik Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Pemilihan tiga bidang mapel rumpun agama Islam tersebut juga sangat strategis. Zain menyebut hal itu karena dapat menguatkan nalar kritis para guru madrasah.

"Jika guru memiliki tradisi kritis, dipastikan akan diturunkan kepada siswanya. Jika siswa memiliki nalar kritis, dipastikan memiliki cara pandang dan sikap moderat," tegasnya lebih lanjut.

Sehingga, guru harus punya tradisi berpikir kritis (critical thinking) sebagai salah satu dari 6C yang merupakan aspek yang selalu ditekankan untuk ditanamkan kepada peserta didik.

“Tentunya, hal ini akan mensupport salah satu program prioritas menteri yakni penguatan moderasi beragama,” sambungnya.

Baca juga: Tanoto Foundation Buka Beasiswa S1, Beri Biaya Kuliah hingga Uang Saku

Sementara, Kasubdit Bina GTK MA/MAK yang juga Sekretaris Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendis Anis Masykhur menambahkan, lemahnya pengetahuan guru di bidang ilmu-ilmu inti memberikan sumbangsih dalam menumbuhkan karakter intoleran.

Untuk itu, studi dengan fokus pendalaman keilmuan ini diharapkan memberikan pengaruh signifikan pada pembentukan perilaku dan pola pikir moderat, sebagaimana tercantum dalam program prioritas Kementerian Agama.

Pertimbangan pemilihan mapel tersebut diarahkan untuk mengatasi sebagian permasalahan guru.

Anis menjelaskan, hasil asesmen nasional pendidik yang dilakukan pada tahun 2020 dan 2021 menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru lebih rendah daripada kompetensi pedagogiknya.

"Program guru master madrasah ini menemukan momentumnya, dan mereka diharapkan menjadi guru yang memiliki pengetahuan layaknya master," tegasnya lebih lanjut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com