Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Kebudayaan Gelar Pelatihan Tenaga Pendidik Sekolah Adat Jambi dan Riau

Kompas.com - 15/06/2022, 15:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat memberikan pelatihan bagi tenaga pendidik sekolah adat di Jambi dan Riau.

Kegiatan yang merupakan kerja sama dengan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI-Warsi) ini digelar pada tanggal 14–16 Juni 2022 di Alam Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Melalui rilis resmi (15/6/2022) dijelaskan, Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik Sekolah Adat di Jambi dan Riau bertujuan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya Orang Rimba (Jambi) dan Orang Talang Mamak (Riau).

Hal ini dilatarbelakangi atas meningkatnya kebutuhan Orang Rimba (Jambi) dan Orang Talang Mamak (Riau) akan pendidikan yang bukan sekadar mampu membaca, menulis, dan berhitung saja namun sampai pada tahap pengembangan soft skill dan hard skill.

Endah Budi Heryani, Plt. Kasubbag Tata Usaha Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menjelaskan, salah satu kendala dalam memenuhi kebutuhan bidang pendidikan bagi masyarakat adat tersebut yaitu keterbatasan kapasitas tenaga pendidik.

Menurutnya, peningkatan kapasitas tenaga didik sekolah adat mutlak diperlukan dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan yang optimal dan sesuai kebutuhan dan budaya peserta didik sekolah adat.

"Untuk itulah Kemendikbud Ristek saat ini sedang menyusun Standar Kompetensi Khusus (SKK) Fasilitator Pendidikan Adat yang diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai permasalahan terkait kompetensi tenaga pendidik/fasilitator pendidikan masyarakat adat," jelas Endah.

Mengejar ketertinggalan lewat pendidikan

Pelatihan kali ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain; Muhammad Toha (Founder, Trainer dan Penulis SB3) dan Rahmi (Ketua Yayasan Rumah Baca Indonesia).

Baca juga: Hardiknas 2022: Kebudayaan, Sumber Belajar dan Tujuan Pembelajaran

Kegiatan diikuti para fasilitator pendidikan, kader atau guru Rimba, kader Talang Mamak, guru PKBM dan guru honorer dari pemerintah dan dari berbagai sekolah adat binaan KKI Warsi di wilayah Jambi dan Riau.

Robert Aritonang, Manager of Conservation and Marginal Indigenous Tribes Program KKI Warsi memberikan apresiasi atas kegiatan yang diadakan Direktorat KMA yang dinilai telah memberikan perhatian besar kepada tenaga pendidik sekolah adat.

"Ini merupakan kesempatan yang sangat langka, kita diberikan perhatian yang sangat kuat dari Kemdikbud untuk pendidikan masyarakat adat," ungkapnya.

"Pendidikan merupakan suatu kunci kemajuan peradaban suatu bangsa. Zaman berubah, kemajuan terus berputar, masyarakat adat mau tidak mau harus lebih ekstra mengejar ketertinggalan tersebut jika kita ingin maju dan ingin setara," jelas Robert.

Ia juga menegaskan, guru dan kader pendidikan merupakan ujung tombak dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat adat, termasuk bagi Orang Rimba dan Orang Talang Mamak.

 

Ucapan terima kasih datangdari Gentar, Kader Pendidikan Orang Rimba dari Sekolah Adat Sako Nini Tuo, Tebo.

"Dengan adanya pelatihan ini kami sebagai kader pendidikan di masyarakat adat memililiki kemampuan pedagogi dan memperkaya metode mengajar sehingga memepermudah kami dalam mengajar anak-anak kami," ungkap Gentar.

"Harapannya ke depan para pihak pemerintah mendukung Orang Rimba dalam mengakses layanan pendidikan lanjutan formal. Bangunkan rumah sekolah dengan sistem kelas jauh, khusus (bagi) kelompok Makekal Hilir," harap Gentar.

Baca juga: Minggu Semata Wayang, Upaya Lestarikan Seni Budaya Nusantara

Hal senada disampaikan Samsiyar, tenaga pendidik Orang Talang Mamak dari Sekolah Adat Datai, Inhu.

"Kami berterima kasih kepada Kemdikbud sudah mengundang kami ikut pelatihan ini. Dengan adanya pelatihan ini kami bisa membantu anak-anak bisa cepat membaca. Harapannya, kami ingin pendidikan anak-anak kami lebih maju, semakin banyak para pihak yang peduli dan mendukung pendidikan kami terutama dukungan dari pemerintah," tutup Samsiyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com