Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2022, 13:29 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali mengukuhkan 4 guru besar yang baru.

Pengukuhan 4 guru besar ini dilaksanakan di Gedung Auditorium Untirta Kampus Sindangsari, Kabupaten Serang, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Ikut UTBK-SBMPTN 2022, Ini 10 PTN Terbaik Versi Webometrics dan QS WUR

Guru Besar yang dikukuhkan di antaranya Prof. Wahyu Susihono yang menyampaikan pidato ilimah tentang "Peran Ergonomi dalam Peningkatan Kesehatan Kerja dan Kualitas Hidup Manusia pada Industri Manufaktur".

Kedua, Prof. Asep Muhyidin yang menyampaikan pidato ilmiah tentang "Aspek Gramatikal dalam Wacana Fiksi dan Skenario Pembelajaran pada Era Masyarakat 5.0".

Ketiga, Prof. Erlina Yustanti yang menyampaikan pidato ilmiah tentang "Rekayasa Nanomaterial Berbasis Dielektrik dan Magnetik dalam Meningkatkan Unjuk Kinerja Lebih Unggul".

Keempat, Prof. Nurhaedah, Gailea menyampaikan pidato ilmiah tentang "Perempuan di Masa Lampau dan Masa yang akan Datang sebagaimana Tercermin dalam Fiksi Indonesia dan Amerika suatu studi Lintas Budaya".

Rektor Untirta Prof. Fatah Sulaiman menyampaikan rasa bangga dan bahagia dengan bertambahnya guru besar di berbagai bidang ilmu tersebut.

Dia mengatakan, dengan bertambahnya guru besar ini tentu saja akan menambah kekuatan intelektual institusi dan khasanah keilmuan yang lebih variatif.

Menurut dia, pengukuhan guru besar ini akan menjadi kekuatan akademik, agar tetap konsisten dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca juga: Siswa MAN IC Ini Diterima di 5 Perguruan Tinggi Asia hingga Eropa

"Untirta sebagai menara air harus terus memberi kesejukan dan kedamaian dan hadirnya para guru besar baru di berbagai disiplin ilmu harus mampu memberikan pencerahkan masyarakat dalam menumbuhkembangkan peradaban baru berbasis ilmu pengetahuan," tutur dia melansir laman Untirta, Senin (4/4/2022).

Selain pencapaian akademik, kata dia, seroang guru besar yang akan menjadi sumber inspirasi ilmu pengatahuan bagi para generasi muda, baik dosen maupun mahasiswa.

Tak lupa, seorang guru besar harus menjadi suri tauladan yang baik dan bijak yang membawa kewibawaan akademik dan nama besar Untirta.

Rektor menambahkan, menjadi seorang guru besar bukan akhir dari pencapaian akademik, akan tetapi menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Dia menegaskan, akademisi juga harus lebih bijak, memiliki tanggung jawab moral melalui karya yang diakui oleh sivitas akademika Untirta maupun masyarakat.

Ketua Majelis Guru Besar Untirta Prof. Sholeh Hidayat menjelaskan, guru besar merupakan pencapaian jabatan fungsional tertinggi, terdidik, dan terpelajar.

Kemudian, haru berdedikasi tinggi dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidangnya untuk kemajuan kemaslahatan bangsa dan umat manusia.

Baca juga: Ikut UTBK-SBMPTN 2022, Ini 13 PTN Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2022

"Tentu masyarakat luas menanti peran dan kontribusi para profesor atau guru besar itu sebab di balik jabatan fungsional dosen tertinggi itu ada ilmu pengetahuan, perjuangan, kerja keras dan dedikasi. Lebih dari itu di balik sang guru besar adalah sebuah kearifan. Kami ucapkan selamat kepada empat guru besar yang dikukuhkan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com