Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2022, 20:14 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) mengaku akan membuka Fakultas Kedokteran (FK).

Rektor IPB, Prof. Arif Satria menyampaikan, IPB bukan pemain baru dalam dunia medis.

Baca juga: Mendikbud Ristek dan Menag: Frasa Madrasah Tetap Ada di RUU Sisdiknas

IPB memiliki relasi erat, terbukti dari riset-risetnya yang banyak berkaitan dengan medis, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

"Selain itu minat lulusan SMA yang masih sangat tinggi untuk menjadi dokter merupakan latar belakang berdirinya Fakultas Kedokteran IPB. Keunggulan Fakultas Kedokteran yang akan didirikan oleh IPB, yaitu pendidikan dokter agromaritim berbasis one health. Sampai saat ini proses pendirian Fakultas Kedokteran sudah mencapai pembahasan di Senat Akademik IPB," ucap dia melansir laman IPB, Kamis (31/3/2022).

Menurut Rektor IPB, membuka Fakultas Kedokteran merupakan bagian dari interest/minat yang saat ini sangat berhimpitan dengan agromaritim.

"Agromaritim tidak hanya bicara pertanian, tidak hanya bicara energi, tidak hanya bicara biomaterial, tetapi juga kesehatan," ucap dia.

Dia menambahkan, saat ini Indonesia didominasi obat-obatan impor.

Padahal Indonesia memiliki keanekaragaman hayati luar biasa. Hal ini dapat menjadi modal bagi sektor agromaritim untuk men-support menuju kedaulatan Kesehatan.

"Sehingga IPB sudah merasa dekat dengan dunia kesehatan. Belum lagi di masa pandemi ini, kita menyadari betapa tenaga medis sangat diperlukan. Tenaga medis sangat berperan penting bagi keselamatan dan kesehatan bangsa," terang dia.

Baca juga: KIP Kuliah UTBK-SBMPTN 2022 Masih Dibuka, Kuliah Gratis di PTN dan PTS

Dia menyatakan, pertanian tidak terlepas dari aspek kesehatan dalam konsep one health. Kesehatan merupakan satu kesatuan.

"Ini sudah merupakan konsep global. Kesehatan manusia dan kesehatan hewan akan menjadi satu kesatuan. Kita bisa menyaksikan sumber penyakit manusia dari hewan. Satu contoh adalah Covid-19. Sehingga butuh integrasi, kesehatan hewan dan manusia," tutur dia.

Untuk itu, sebut dia, IPB memiliki konsen bahwa ke depan butuh integrasi antara kesehatan hewan dan manusia.

Banyak program pendidikan dan riset IPB yang sangat dekat dengan dunia biomedis, seperti program studi (Prodi) ilmu gizi, biologi, biokimia dan lain-lain.

Selain itu ada sekitar 114 inovasi IPB yang terkait biomedis.

"Contohnya adalah inventpro, produk Polymerase Chain Reaction (PCR) yang harganya jauh lebih murah," jelas dia.

Tak lupa, IPB bisa menciptakan kit untuk mengukur antibodi. IPB pun punya ahli bayi tabung.

"Tidak hanya itu dokter-dokter manusia dari rumah sakit di Indonesia banyak yang melanjutkan studi ke IPB untuk Program Pendidikan S2 dan S3. Ini semakin mengukuhkan peran IPB masuk dunia Kesehatan," ungkap dia.

Oleh karena itu, dengan adanya Fakultas Kedokteran, karya-karya IPB di bidang medis akan mendapatkan legitimasi.

Baca juga: Frasa Madrasah Dihapus di RUU Sisdiknas, Nadiem: Tak Masuk Akal

"Banyak karya di bidang medis, ini adalah gongnya. IPB sudah sejak lama punya kompetensi di bidang kesehatan. Ini adalah harapan besar dari publik," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com