Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan bagi Anak Putus Sekolah, Kemendikbud Luncurkan PKK-PKW 2022

Kompas.com - 30/03/2022, 11:26 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2022.

Program ini secara teknis memberikan bantuan terutama kepada anak-anak Indonesia yang putus sekolah untuk mendapatkan kesempatan meningkatkan kompetensi dirinya dalam berbagai kursus dan pelatihan sesuai minat mereka.

Menurut pengisian data mandiri pada aplikasi PKK dan PKW pada program 2021, kedua program ini telah menunjukkan keterserapan peserta didik yang sangat baik pada dunia kerja dan wirausaha.

Pada PKK, dari jumlah 63.689 peserta didik, total 87 persen terserap di dunia kerja (47 persen) dan sedang magang (40 persen).

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar SD-SMA 2022

Sementara pada PKW, dari jumlah 22.437 peserta didik, terdapat 88 persen yang kemudian berwirausaha.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengatakan bahwa PKK dan PKW merupakan opsi alternatif bagi generasi muda yang kesulitan untuk melanjutkan sekolah akibat faktor ekonomi sehingga mereka memilih bekerja atau berwirausaha.

“Kami apresiasi pelaksanaan program PKK dan PKW tahun 2021 berjalan dengan baik dan tidak ada temuan apapun dari pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seiring dengan pandemi Covid-19 yang akan menjadi endemik, kita berharap program-program yang semacam ini yang lebih sangat kontekstual sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ucap Syaiful Huda dalam acara peluncuran, seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Kemendikbud: KIP Kuliah Bisa untuk PTN-PTS, Kuliah Gratis sampai Lulus

Targetkan 39.896 peserta

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa pandemi bukan penghalang untuk tetap berupaya meningkatkan kualitas SDM muda di Indonesia.
“Kursus dan pelatihan yang sifatnya lebih fleksibel dan memiliki waktu belajar yang cepat namun efektif untuk mempersiapkan tenaga kerja atau calon-calon wirausaha justru sangat dibutuhkan saat ini,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, bantuan pemerintah melalui program PKK dan PKW tahun ini tetap diberikan agar upaya untuk mencetak tenaga-tenaga terampil vokasi tetap berjalan.

“Terlebih dengan kerja sama yang semakin kuat dengan dunia kerja serta sinergi antara industri dan pendidikan,” imbuh Wikan. Dengan demikian vokasi nantinya tidak hanya memenuhi keterampilan dasar sebagai tenaga kerja, namun juga memiliki keterampilan tambahan dan ahli di bidangnya.

Ia mengatakan program PKW turut melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, berbagai pemangku kepentingan yang relevan termasuk pihak yang terkait dengan permodalan.

Baca juga: Solusi Pengangguran Muda, Kemendikbud Ajak Masyarakat Ikut Ayo Kursus

“Kita lakukan betul sehingga yaitu ketika lulus PKW bukan hanya sertifikat tetapi bagaimana bisa benar-benar tetap atau konsisten bisnisnya. Ini yang harus kita kawal bersama,” tutur dia.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto mempersilakan rekan-rekan LKP untuk mendaftarkan lembaganya.

“Meski pandemi memberikan tantangan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, namun program PKK dan PKW tahun ini tetap dialokasikan dengan target 39.896 peserta dan anggaran sebesar Rp 246 miliar,” jelas Wartanto.

“Silakan rekan-rekan LKP dan semuanya untuk mendaftarkan lembaganya agar bisa membantu kami menyalurkan bantuan kepada anak-anak kita yang ingin mengikuti kursus dan pelatihan yang mereka minati, dan kami juga sangat mempersilakan anak-anak di bawah 25 tahun yang tidak bisa melanjutkan pendidikan dan berstatus pengangguran untuk mengikuti program ini dengan mengakses informasi selengkapnya melalui laman Ayo Kursus,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com