KOMPAS.com - Program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022 resmi dibuka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
IISMA merupakan skema beasiswa pemerintah Republik Indonesia untuk mendanai mahasiswa Indonesia untuk program mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri.
Mahasiswa jenjang sarjana dapat menghabiskan satu semester di universitas mitra luar negeri tersebut untuk belajar.
Selain itu mereka juga bisa merasakan budaya negara tuan rumah dan melakukan tugas praktis untuk meningkatkan keterampilan dengan pembiayaan penuh dari pemerintah Indonesia.
Baca juga: Tips Lolos Beasiswa IISMA Kemendikbud ala Mahasiswa ITB
Mahasiswa akan mendapatkan 20 SKS yang akan ditransfer ke universitas di Indonesia untuk memastikan mahasiswa tidak tertinggal selama mengikuti program IISMA.
Merangkum laman IISMA.id, Selasa (15/3/2022), setidaknya ada 65 universitas top dunia yang bisa dipilih mahasiswa yang ingin mendaftar di IISMA 2022. Sejumlah universitas ini tersebar di Asia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, Inggris, Irlandia dan Eropa menjadi mitra IISMA 2022.
Berikut adalah daftar lengkap universitas tujuan beasiswa IISMA 2022 yang diumumkan di laman https://site.iisma.id/.
Baca juga: Awardee IISMA Ceritakan 39 Perpustakaan di University of Padua
Baca juga: Penyebab Ngidam pada Ibu Hamil, Begini Penjelasan Dosen IIK Bhakta
Baca juga: Perjalanan Domestik Kini Bebas PCR, Ini Dampaknya Menurut Pakar Unpas
Baca juga: Kalbe Nutritionals Buka Lowongan Kerja bagi SMK, D3/S1, Ayo Daftar
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di perguruan tinggi di bawah Ditjen Dikti, selama mendaftar dan selama mengikuti program.
2. Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Indonesia dan tidak memiliki kewarganegaraan ganda.
3. Merupakan mahasiswa di semester 4 atau 6 saat mendaftar program IISMA tahun 2022.
4. Berusia maksimal 23 tahun per 1 Juli 2022.
5. Tidak pernah mengambil cuti selama menempuh pendidikan sarjana.
Baca juga: Pakar Unair: Perlu Payung Hukum Sukseskan Transisi EBT di Indonesia
6. Tidak pernah mengikuti program pertukaran pelajar selama menempuh pendidikan sarjana.
7. Memiliki kemampuan bahasa Inggris, dibuktikan dengan minimal skor IELTS 6.0, TOEFL iBT 78, Duolingo English Test 100.
8. Mendapatkan rekomendasi dari Wakil Rektor bidang Akademik dari universitas asal.