Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Guru Gunakan Platform Merdeka Mengajar Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 26/02/2022, 14:09 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka didukung dengan kehadiran Platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat.

Saat ini, tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Yaswardi mengatakan guru harus bisa efektif memberikan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak pada daya serap anak.

Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa bagi Guru-Kepala Sekolah SD-SMA 2022

"Maka dari itu saya harap Platform Merdeka Mengajar ini dapat memberi fasilitas yang dapat digunakan guru untuk mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan,” ucap Yaswardi, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar bertema “Belajar, Mengajar, dan Berkarya bersama Platform Merdeka Mengajar”, Kamis (24/2/2022) seperti dilansir dari laman GTK Kemendikbud.

Sejumlah guru yang telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar pun berbagi pengalaman dalam menggunakannya.

Guru SMP Muhammadiyah 2 Tepus, Yogyakarta, Susilo Windriyatno misalnya, ia mengakui bahwa di platform tersebut para guru dapat melihat referensi dan mengambil inspirasi dari guru-guru lain, serta dapat mengambil aksi nyata dari berbagai modul ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hingga asesmen.

“Saya memakai asesmen diagnostik di Platform Merdeka Mengajar. Saya ingin tahu sejauh mana anak-anak paham materi yang saya sampaikan. Apakah saya perlu mengulang lagi, atau saya bisa lanjutkan materi saya. Nah, asesmen ini memberi kita umpan balik tentang pemahaman siswa, karena ketika siswa selesai mengerjakan isian di platform ini, otomatis akan ada umpan balik untuk guru,” tutur Susilo.

Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup

Susilo juga mengatakan bahwa platform tersebut membantunya dalam memetakan kemampuan anak didik.

“Apakah siswa sudah cakap, perlu intervensi khusus, atau sudah mahir, semuanya diinformasikan. Ini benar-benar membantu saya memetakan kemampuan anak-anak saya, sehingga saya bisa memberi pembelajaran sesuai kemampuan siswa-siswa saya,” terang Susilo.

Susilo juga mengakui banyak video inspirasi di Platform Merdeka Mengajar yang membuatnya tambah semangat mendidik.

“Ada juga fitur pelatihan mandiri yang sangat bermanfaat. Di sini, saya bisa berlatih sendiri, di mana pun, kapanpun, tanpa terhalang tempat dan waktu. Saya belajar apa itu pendidikan yang memerdekakan, bagaimana caranya mempraktikkan Kurikulum Merdeka, dan lain-lain. Platform ini sangat nyaman dan mudah digunakan. Semoga bapak dan ibu guru dapat mengikuti jejak-jejak kita belajar secara mandiri,” tutur Susilo.

Diakui Susilo, dirinya yang dulu harus membuat RPP terlebih dahulu sebelum mengajar, kini dapat mengakses materi-materi RPP yang tersedia di Platform Merdeka Mengajar.

“RPP bisa kita modifikasi sesuai keadaan di sekolah kita,” ucap Susilo.

Baca juga: Beasiswa Guru Training ke Jepang 2022, Tunjangan Rp 17 Juta Per Bulan

Sementara itu, Samuel Kuriake Balubun dari SMA Negeri 5 Tual, Maluku, mengakui Platform Merdeka Mengajar sangat penting dan bermanfaat dalam pelaksanaan layanan belajar di sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com