Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Keunggulan Kurikulum Merdeka, Salah Satunya Tak Bedakan IPA dan IPS

Kompas.com - 11/02/2022, 15:16 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim resmi meluncurkan kurikulum merdeka.

Rencananya, kurikulum merdeka ini akan dijalankan mulai tahun ajaran 2022/2023.

Baca juga: Mendikbud Ristek: Kurikulum Merdeka Mulai Diterapkan di 2022

Nadiem menyebut, ada beberapa keunggulan bila menggunakan kurikulum darurat.

Keunggulan pertama, yakni kurikulum merdeka sama dengan seperti kurikulum darurat, tapi lebih sederhana dan mendalam.

Karena, materi yang dibuat di kurikulum darurat lebih sedikit, agar guru lebih mudah mendalami konsep pembelajaran yang esensial.

"Bukan kelebaran materi, tapi kedalaman yang jadi fokus utamanya. Jadi kami membawa guru-guru untuk membantu kita mereformulasi apa itu standar-standar pencapaian dari kurikulum," ucap Nadiem saat acara "Peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar" secara daring, Jumat (11/2/2022).

Dengan adanya hal itu, sebut dia, sekolah tidak perlu terburu-buru lagi menyelesaikan soal atau materi.

Hal itu juga bisa lebih membuat siswa tenang.

Baca juga: 25 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022

"Karena siswa yang belum mengerti suatu konsep, tak perlu dipaksakan pindah ke konsep yang lain," tegas dia.

Keunggulan yang kedua, jenjang SMA tak akan ada lagi program peminatan.

Sehingga tidak ada lagi pilihan jurusan IPA atau IPS bagi siswa SMA.

"Tak akan lagi terkotak-kotak antara IPA maupun IPS. Mereka bisa pilih sebagian IPA sebagai materi mata pelajaran IPA, sebagian IPS. Dan itu sudah dilakukan banyak sekali di program kurikulum internasional," tutur Nadiem.

Keunggulan ketiga, kurikulum merdeka lebih relevan dan interaktif.

Artinya, pembelajaran melalui kegiatan proyek yang memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.

Misalnya, isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Gotong Royong Pendidikan Agenda Penting di G20

"Jadi, bagi guru-guru yang mungkin khawatir dengan perubahan (kurikulum merdeka) ini, karena lebih fleksibel jam waktunya, kami jamin ini tidak akan merugikan guru. Tidak akan mengurangi jam mengajar dan tunjangan guru," tukas Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com