Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Siswa SD Berhasil Hemat 5.500 Liter Air Selama Lima Minggu

Kompas.com - 31/01/2022, 16:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - SDI PB Soedirman, Cijantung, Jakarta Selatan berhasil menjadi pemenang Proyek Mizu 2021, yakni kompetisi inovasi konservasi air antar sekolah binaan Mizuiku yang digelar oleh Suntory Garuda Beverage (SGB) pada Oktober hingga Desember 2021.

Dengan menerapkan program panen air hujan (rainwater harvesting), SDI PB Soedirman berhasil mengkonservasi air sebanyak 900 liter selama 4 minggu masa observasi dan penilaian.

Edhy Sumarno, Kepala Sekolah SDI PB Soedirman, Cijantung Jakarta Selatan mengatakan, apresiasi yang diberikan oleh Suntory Garuda Beverage menjadi pemicu bagi sekolah untuk semakin giat melestarikan air bersih dan lingkungan.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

"Kami berharap, di masa mendatang akan lebih banyak sekolah yang mengikuti Proyek Mizu ini. Terlebih lagi, dampak konservasi air dari Proyek Mizu sangat nyata dan terukur dirasakan oleh anak-anak, guru, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah kami. Kami juga sangat bangga dengan inovasi konservasi air yang dilakukan anak-anak didik kami," ujarnya beberapa waktu lalu dalam keterangan tertulis.

Kompetisi inovasi konservasi air ini diikuti oleh 24 sekolah dasar, 3,430 peserta dari enam daerah di seluruh Indonesia yaitu Jakarta, Tangerang, Bogor, Gowa, Banjarmasin dan Sidoarjo.

Chief Executive Officer & President Director, Suntory Garuda Beverage, Ong Yuh Hwang mengatakan bahwa inovasi anak-anak dari sekolah dasar pemenang tersebut telah berhasil menghemat air total lebih dari 5.500 liter (atau setara dengan konsumsi air minum harian untuk 2.500 orang dewasa) selama 4-5 minggu masa observasi dan penilaian oleh dewan juri.

"Sebagian besar sekolah peserta juga berkomitmen untuk terus mengoperasikan inovasi konservasi air mereka. Jadi bayangkan berapa banyak jumlah inovasi konservasi air yang dapat diwujudkan oleh anak-anak ini selama setahun, atau sepuluh tahun dan seterusnya,” papar Ong Yuh Hwang.

Ia menjelaskan, tujuan program Mizuiku di Indonesia selain edukasi pelestarian air bersih dan lingkungan, juga ingin memotivasi perubahan perilaku anak-anak usia sekolah dasar.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

"Kami sangat bangga bahwa Proyek Mizu berhasil memicu ribuan anak dari ratusan sekolah yang berpartisipasi di Indonesia. Mereka berhasil menciptakan berbagai gagasan baru dalam upaya perlindungan sumber air bersih. Hal ini menjadi indikator keberhasilan program Mizuiku karena telah lahir siswa-siswi berprestasi yang membuktikan bahwa mereka bisa menjadi agen-agen perubahan pelestarian air bersih," ujarnya.

Selain menetapkan SDI PB Soedirman, Cijantung Jakarta Selatan sebagai juara pertama, Proyek Mizu juga menetapkan SD Bontomanai Gowa (nilai konservasi air 750 liter), SDN Gunung Putri 05 Bogor (1.575 liter), SDN Periuk 6 Tangerang (2.250 liter), dan SDN Pondok Makmur Tangerang (96 liter) sebagai juara kedua, ketiga, harapan pertama dan kedua.

Tingkat kreativitas juga patut diapresiasi dengan variasi inovasinya beragam, dari program panen air hujan hingga pidato oleh siswa dan pembuatan poster edukasi oleh siswa dengan tema Aku Cinta Air Bersih.

Para pemenang berhak mendapatkan sejumlah dana untuk digunakan mengelola inovasi konservasi air di sekolah masing-masing selama paling tidak setahun.

Baca juga: Targetkan 17,9 Juta Siswa, Ini Cara Daftar KIP Sekolah SD-SMA 2021

Pengumuman para pemenang Proyek Mizu dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan prosesi wisuda tahunan bagi lebih dari 5.500 siswa yang telah mengikuti program pendidikan Mizuiku – Aku Cinta Air Bersih sepanjang tahun 2021.

Pada saat bersamaan, Mizuiku melantik 700 anggota Mizuiku squad yang baru. Siswa yang tergabung dalam Mizuiku squad merupakan siswa terpilih yang memiliki tanggung jawab melaksanakan kegiatan konservasi air di sekolah maupun di rumah, serta secara aktif mengajak teman-temannya untuk memberikan aksi nyata peduli lingkungan melalui kegiatan menanam pohon, memilah sampah, menghemat air, maupun mengolah sampah untuk digunakan kembali atau composting.

Mizuiku juga telah menyelenggarakan pelatihan atau train-the-trainer bagi lebih dari 780 tenaga pengajar (guru dan calon guru) guna meningkatkan kompetensi ajar pelestarian air dan lingkungan, termasuk pengumuman para pemenang kompetisi mengajar bagi guru, serta lomba pidato dan lomba menggambar untuk siswa.

KLHK RI, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI), dan Fasilitator Mizuiku sebagai dewan juri tidak hanya menilai para peserta dari jumlah penghematan air yang dihasilkan, namun menilai inovasi konservasi air secara keseluruhan, termasuk aspek dampak inovasi bagi warga sekolah dan lingkungan, kesesuaian implementasi karya inovasi dengan proposal, komitmen kerja sama warga sekolah dan presentasi karya inovasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com