Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 17:36 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa program magister Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dita Ardwiyanti dari Prodi Magister Pendidikan Sains berhasil lulus dengan meraih IPK 4,00.

Dita menjadi salah satu wisudawan terbaik prodi pada Wisuda UNY Periode November yang dihelat pada, Sabtu (27/11/2021) secara daring. Pada wisuda tersebut, UNY meluluskan sebanyak 1.490 orang.

Melansir laman UNY, Minggu (28/11/2021), Dita merupakan awardee BPI LPDP Republik Indonesia. Ternyata, sejak masih menempuh S1 pada Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY 2013-2017, Dita sudah mendapatkan beasiswa Bidikmisi Kemendikbud.

Baca juga: Keren! Mobil Hemat Energi UNY Tembus 498,75 km/liter, Pecahkan Rekor Asia Pasifik

Bahkan dia juga pernah meraih indeks prestasi sempurna 4,00 (IPK 4). Ternyata, kunci suksesnya ialah adanya kemauan untuk terus belajar.

Berusaha disiplin diri

Menurutnya proses belajar jenjang magister ternyata jauh berbeda dengan jenjang sarjana. "Saat sarjana, dosen masih memberikan ‘rel’ bagi kami untuk mengembangkan diri. Namun pada jenjang magister, kami benar-benar dituntut untuk menjadi pemikir bebas yang independen, namun bertanggung jawab," katanya.

Selain itu, kapabilitas meramu pengetahuan dari berbagai sumber ilmu secara mandiri mutlak diperlukan. Oleh sebab itu mulai dari semester 1 Dita mendisiplinkan diri untuk membaca hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal nasional dan internasional setiap harinya.

Kemudian artikel tersebut diringkas dengan bahasa sendiri dan dituliskan dalam buku khusus. Ternyata strategi belajar yang demikian sangat membantunya dalam perkuliahan.

Khususnya dalam meniti jalan untuk publikasi melalui jurnal dan seminar karena publikasi adalah tuntutan primer mahasiswa magister.

Baca juga: Di Kuliah Umum UNY, GKR Hayu: Seperti Ini Prinsip Orang Jawa

Dengan taktik tersebut Dita sudah mengikuti dan menerbitkan artikelnya pada 2 seminar nasional, 3 seminar internasional, dan 1 jurnal nasional terakreditasi Sinta 2.

Untuk meraih gelar magister, menurutnya harus memiliki bekal yang cukup yaitu kemauan untuk terus belajar. Setiap orang bisa dengan mudah melanjutkan studi ke jenjang magister, tapi tidak semuanya mampu menghayati ‘semangat belajar sepanjang hayat’.

"Saya hanyalah seorang guru SD. Tidak sedikit orang-orang di sekitar saya berceloteh untuk apa sekolah lagi, toh gelar S.Pd. pun sudah cukup untuk kamu berkarya," paparnya.

Bukan incar gelar, tapi tambah wawasan baru

Akan tetapi bagi Dita ini bukan semata masalah gelar melainkan sebuah keinginan untuk terus mengaktualisasi diri dengan menambah wawasan baru. Karena seorang guru harus jadi teladan bagi siswanya, terutama dalam hal belajar.

Dita yang merupakan Guru SDIT Salsabila 4 Bantul tersebut mengaku kendala yang dihadapi selama menempuh kuliah juga ada. Ungkapan “musuh terbesar bagimu adalah dirimu sendiri” ternyata menurut dia benar adanya.

"Sudah saya buktikan selama kuliah, khususnya selama penyelesaian tugas akhir. Saya adalah pribadi perfeksionis dalam hal apapun. Ternyata kepribadian tersebut membuat saya takut melangkah, takut salah, dan takut tidak sesuai ekspektasi," terangnya.

Tapi, cara mengatasinya adalah dengan membatasi proyeksi masa depan. “Hal ini bukan berarti saya tidak visioner, hanya saja proyeksi masa depan yang berlebihan akan mengurangi kekhidmatan kita menjalani hidup” papar Dita.

Putri pertama pasangan Sarjiyono yang berprofesi sebagai tukang las dan Arfina, seorang ibu rumah tangga tersebut masih akan mengabdi di instansi, mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh guna memajukan SDIT Salsabila 4 Bantul.

Baca juga: Seperti Ini Pembangkit Listrik Portabel Inovasi Mahasiswa UNY

"Mimpi saya memang menjadi dosen inspiratif, dan saya akan terus berjuang untuk merealisasikan mimpi tersebut dengan cara dan waktu terbaik," tutur Dita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com