Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Dapatkan Donor Plasma Konvalesen, ITS Luncurkan PlasmaHub

Kompas.com - 24/07/2021, 15:29 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sejak terapi plasma darah menjadi salah satu alternatif penyembuhan Covid-19, permohonan plasma konvalesen (PK) pun kian meningkat. Namun, jumlah permohonan tidak sebanding dengan stok yang tersedia di Palang Merah Indonesia (PMI).

Di sisi lain, banyak penyintas Covid-19 yang tidak mengetahui bahwa mereka dapat menyumbangkan PK ke pasien aktif Covid-19.

Berangkat dari hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan dan meluncurkan PlasmaHub, platform digital untuk mempersingkat waktu matching antara donor (penyumbang) dan pemohon PK.

Rektor ITS, Prof Mochamad Ashari mengatakan, PlasmaHub dirancang dan didesain dengan konsep user friendly karena digunakan secara menyeluruh oleh berbagai stakeholder di Indonesia.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

“Mulai dari donor, penerima donasi, hingga pengelola donasi PK diharapkan dapat memanfaatkan PlasmaHub ini dengan baik,” tutur guru besar Teknik Elektro yang akrab disapa Ashari, seperti dirangkum dari laman ITS, Sabtu (24/7/2021).

Ketua Satgas Covid-19 ITS Adjie Pamungkas memaparkan, PlasmaHub yang berbasis web ini berfungsi untuk mempercepat bertemunya donor PK dengan pasien Covid-19.

“Kecepatan ini diharapkan dapat memanfaatkan golden time dari pasien tersebut,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Timur Rois Sunandar Maming mengatakan, hampir setiap hari permintaan terhadap donasi PK diterima oleh pengurus Hipmi.

Namun, masih saja ada nyawa yang tidak tertolong karena kurangnya stok PK, serta tidak menemukan donor yang sesuai.

“Hadirnya PlasmaHub ini bisa membantu mempertemukan pasien dengan donor yang tepat secara singkat dan menggugah penyintas Covid-19 untuk mendonasikan PK,” terang Rois.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Hal senada diungkapkan oleh Manajer Kualitas Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat Dr dr Saptuti Chunaeni MBiomed.

Saptuti menjelaskan, kesulitan yang dialami PMI saat ini adalah sedikitnya donor penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat sesuai standar dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di BPOM, sehingga sedikit sekali yang bisa diambil PK-nya untuk didonasikan pada pasien Covid-19.

Hadirnya PlasmaHub ini, tambah Saptuti, dapat membantu menyediakan dan mempersingkat matching PK antara donor dan pemohon.

Namun, dalam hal ini antara donor dan pemohon tidak langsung dipertemukan, tetapi melalui Plasmahub ITS dan UDD PMI yang dilengkapi surat pengantar dari rumah sakit (RS), sehingga meminimalisasi dari pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil keuntungan dari krisis ini.

Jadi dalam hal ini, menurut Saptuti, fungsi dari UDD PMI adalah menghubungkan antara penyintas dan pasien Covid-19 yang membutuhkan donasi PK.

“Pada prosesnya, kami tetap berharap kerahasiaan informasi donor ini dapat tetap terjaga dalam platform PlasmaHub,” imbuhnya mengingatkan.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Sementara ini, versi beta PlasmaHub menampilkan informasi stok darah di beberapa kota di Jawa Timur, dan rencananya akan dikembangkan lebih luas pada versi selanjutnya.

Di dalamnya, disisipkan berbagai fitur seperti donor–recipient matching, plasma stock, dan screening reminder.

Informasi mengenai teknis penggunaan PlasmaHub serta panduan pengajuan permohonan dan penyaluran donasi PK dapat dilihat selengkapnya pada laman https://plasmahub.its.ac.id//.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com