Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Tips agar Isoman Aman dan Lancar

Kompas.com - 15/07/2021, 13:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ketersediaan fasilitas kesehatan kian menipis akibat adanya lonjakan kasus Covid-19, seperti angka ketersediaan kamar, oksigen, serta obat-obatan.

Saat ini, isolasi mandiri atau kerap kita sebut isoman menjadi opsi bijak bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

“Hal yang sering terjadi, banyak pasien yang terlambat datang ke rumah sakit. Artinya, mereka sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pada beberapa hari yang lalu namun baru datang ke rumah sakit setelah mengalami gejala berat,” tutur Fithri Islamiyah dari RSA Universitas Gadjah Mada (UGM) dilansir dari laman resmi UGM.

Baca juga: Hamil saat Pandemi Covid-19, Berikut Tips Sehat Pakar UGM

Ada sejumlah langkah agar isolasi mandiri bisa berjalan efektif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah konsultasi kepada pegawai medis.

Perlu diingat, bahwa Covid-19 menyerang sistem informasi antar organ sehingga sering terjadi happy hypoxia yang menyebabkan tubuh terasa sehat, namun sebenarnya sistem organ tubuh sudah tidak berfungsi dengan baik.

“Masih banyak ditemukan pasien Covid-19 justru takut untuk konsultasi ke rumah sakit,” imbuh Fithri.

Konsultasi bertujuan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga tindakan yang diberikan akan sesuai.

Dengan adanya konsultasi maka pasien terkonfirmasi Covid-19 akan mendapatkan akses pengobatan yang dapat mendukung kondisi tubuh saat isolasi mandiri.

Selain itu, pihak rumah sakit dan pegawai kesehatan akan memberikan informasi dan arahan yang tepat ketika melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit

“Hal selanjutnya setelah memastikan kondisi tubuh dan sudah mendapatkan perawatan yang tepat maka yang harus dilakukan adalah mengabari orang sekitar yang sekiranya melakukan kontak. Ini adalah upaya untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelasnya.

Saat melakukan isolasi mandiri, Fithri menjelaskan kondisi tubuh akan sangat fluktuatif sehingga kita harus waspada terhadap kondisi tubuh dan self assessment harus rutin dilakukan setiap pagi dan sore.

Self assessment berupa pencatatan kadar oksigen, suhu tubuh, dan evaluasi gejala yang dialami.

Tindakan ini juga dapat menjadi langkah preventif yang dapat membantu dokter memberikan tindakan ketika kondisi tubuh menurun dan diharuskan ke rumah sakit.

"Saat ini di Indonesia sedang mengalami darurat bed, oksigen, dan obat obatan sehingga ketika terkonfirmasi Covid-19 dan kondisi tubuh masih baik maka teruslah bersemangat untuk sembuh,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com