KOMPAS.com - Pasien positif Covid-19 tanpa gejala saat ini dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri. Namun saat melaksanakan isolasi mandiri ini butuh kedisiplinan dan pengawasan dari orang sekitar.
Untuk memantau pelaksanaan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tanpa gejala, Tim mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengusulkan suatu alat pendeteksi Covid-19 bernama ‘Co-Hand’.
Alat ini berbentuk gelang dengan bahan wristband, dilengkapi dengan sensor suhu, lampu indikasi, dan sensor yang dapat mendeteksi suhu tubuh serta jarak dengan orang sekitar.
Rancangan gelang Co-Hand ini merupakan inovasi dari Syska Finalia Moreng, Shalommita Pranatantri, Kevin Alvaro Adianto, Gracia Zerlinda Puspita, dan Ruth Wira Satya Utama Sinaga.
Baca juga: Nadiem Makarim: Lulusan Vokasi Langsung Kerja dan Peroleh Upah Layak
Inovasi para mahasiswa ini juga berhasil mendapatkan dana hibah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Gagasan Futuristik Konstruktif.
Ketua tim Syska Finalia Moreng menjelaskan, inovasi ini diharapkan menjadi solusi untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 dan membantu pemerintah mengontrol aktivitas pasien OTG.
Menurutnya, gelang Co-Hand akan menjamin bahwa OTG akan melakukan isolasi mandiri secara tertib sehingga penyebaran Covid-19 dapat diturunkan secara drastis.
"Penanganan terhadap Covid-19 menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu diperolehnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang baik (SDGs ke-3)," ujar Syska seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Kemendikbud Ristek Anggarkan Rp 270 Miliar untuk Program Kampus Vokasi
Syska menjelaskan, kesehatan masyarakat tidak akan terjamin selama pandemi Covid 19 belum berakhir. Ada 2 faktor utama yang menyebabkan pandemi Covid-19 tidak segera berakhir, yakni:
1. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengindahkan protokol kesehatan ketika mereka di area umum.
2. Masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa dirinya rentan menjadi carrier Covid-19 atau biasa disebut orang tanpa gejala (OTG).
"Sehingga orang merasa aman saja untuk melakukan kontak dengan banyak orang," urai Syska.
Lebih lanjut Syska menerangkan, gelang Co-Hand memiliki dua fungsi utama yaitu mendeteksi apakah OTG masih positif Covid-19 melalui beberapa hal, antara lain:
Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Meningkat, Epidemiolog UGM Sarankan Hal Ini
Gelang ini akan mengirim informasi ke pusat data penanggulangan Covid-19.
Syska menambahkan, gelang ini juga mendeteksi apakah OTG melakukan isolasi mandiri dan protokol kesehatan (prokes).