Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPB Diminta Kembangkan Singkong dan Sagu di Lahan 32 Ribu Hektar

Kompas.com - 11/09/2020, 18:31 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) University diminta mengembangkan dan meningkatkan produktivitas pertanian singkong dan sagu. Permintaan itu disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi IPB (10/9/2020).

Wahyu mengatakan ada lahan dengan luas kurang lebih 32 ribu hektar yang bisa digarap IPB untuk mengembangkan produktivitas pertanian singkong dan sagu.

Baca juga: IPB-Kemnaker Tingkatkan Kualitas Petani lewat Tenaga Ahli

"Makanya saya memberikan challenge kepada IPB University untuk membantu mengelolanya terutama untuk produksi singkong," kata Wahyu dalam keterangannya, melansir laman IPB, Jumat (11/9/2020).

Wamenhan mengaku, salah satu permasalahan utama komoditas singkong adalah ketersediaan dan kualitas bahan baku. Ketika bahan baku tersedia secara terus menerus, maka kebutuhan terhadap singkong sebagai bahan baku tapioka dan mocaf akan terpenuhi di skala industri.

"Untuk itu, kami meminta IPB University untuk meningkatkan produktivitas singkong dengan treatment teknologi yang presisi," jelas dia.

Tak hanya singkong, dia juga meminta IPB bisa mengembangkan komoditas sagu. Karena, 50 persen sagu secara global ada di Indonesia. Namun, komoditas sagu di negeri ini belum menjadi komoditas unggulan.

Alumni IPB kembangkan komoditas singkong dan sagu

Terkait permintaan Wamenhan, Rektor IPB University, Arif Satria menyambut positif keinginan tersebut. Arif menyatakan siap dalam mengembangkan komoditas singkong dan sagu.

Bukan hanya dari aspek inovasi dan teknologi, lanjut Arif, IPB juga akan membantu dari sisi sumber daya manusia (SDM).

"Nanti kami akan mengerahkan alumni-alumni IPB University untuk ikut bersama-sama membantu mengembangkan komoditas singkong dan sagu ini," terang Arif.

Dari faktor inovasi, IPB telah berhasil mengembangkan varietas singkong, dengan produktivitas tiap poho mencapai 8 sampai 9 kilogram (kg).

Tak hanya inovasi budidaya singkong, perguruan tinggi di tanah Bogor, Jawa Barat ini juga sudah menghasilkan inovasi produk turunan singkong yang siap dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca juga: Rektor IPB: Ini Bisnis Paling Menjanjikan di Masa Depan

"Inovasi turunan itu antara lain kue pastry, yang sepenuh bahannya itu terbuat dari tepung singkong," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com