Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Covid-19, Dikti Susun Ulang Rencana Merdeka Belajar

Kompas.com - 27/06/2020, 21:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Plt. Dirjen Dikti Kemendikbud), Nizam mengakui pihaknya menunda pelaksanaan Merdeka Belajar yang tengah dicanangkan oleh Dikti.

Skema Merdeka Belajar sendiri berfokus pada mahasiswanya.

“Yang tertunda kegiatan magang di industri dan mahasiswa membangun desa. Tapi bentuk-bentuk kegiatan Merdeka Belajar tetap berjalan, seperti mahasiswa relawan kesehatan, KKN pandemi, proyek independen, penelitian bersama dosen, dan sebagainya,” kata Nizam saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Akibat pandemi, menurut Nizam, membuat Dikti menyusun ulang rencana tersebut yang sesuai dengan kondisi terkini. Prinsip yang ditekankan sekarang adalah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi semua warga satuan pendidikan.

Tujuannya adalah agar hak belajar mahasiswa tetap terpenuhi melalui pembelajaran daring dan skema Merdeka Belajar.

“Untuk kebijakan semester gasal nanti, kami harapkan tiap perguruan tinggi berfokus pada pembelajaran daring, dari pembelajaran teori hingga wisuda. Hal itu termasuk praktikum diusahakan untuk daring. Jika tidak memungkinkan maka diusahakan untuk dipindah di akhir semester dan wajib mengikuti protokol kesehatan,” terang Nizam seperti dikutip dari laman UGM.

Baca juga: Perguruan Tinggi Bisa Mati karena Covid-19, Ini Penyebabnya...

Nizam menerangkan bentuk pembelajaran daring dengan skema Merdeka Belajar dapat diwujudkan dengan sinergi antar perguruan tinggi.

Sinergi tersebut dapat berupa pembentukan bank materi pembelajaran bersama, proyek mandiri, proyek relawan kemanusiaan, dan penelitian bersama dosen.

“Saat ini kami telah mengajak tiap perguruan tinggi untuk bergabung dalam sinergi tersebut. Kami mengembangkan bank konten pembelajaran daring yang dihimpun dari tiap perguruan tinggi dalam platform bernama SPADA Indonesia. Kami harap UGM juga dapat bergabung dalam program ini,” ujarnya.

Terakhir, Nizam menyebut hubungan timbal balik pendidik dan peserta didik menjadi penting dalam hal ini. Namun, tujuan utamanya tetap hasilnya nanti para mahasiswa dapat menguasai tiap pengetahuan yang dipelajarinya.

“Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menyokong pembelajaran daring dengan skema Merdeka Belajar ini. Dari infrastruktur, penyegaran dosen dan tendik, modul pembelajaran, serta prinsip pembelajaran kolaborasi tadi. Untuk itu, kami mengajak tiap elemen di perguruan tinggi agar mendukung penerapannya sehingga para mahasiswa dapat terpenuhi haknya,” pungkasnya.

Dewan Guru Besar (DGB) UGM kembali menggelar seminar daring pada Jumat (26/6). Seminar daring kali ini bertemakan “Merdeka Belajar dan Proses Belajar Mengajar Efektif di Masa Pandemi Covid-19”. Acara ini termasuk salah satu rangkaian seminar dari DGB UGM menanggapi pandemi Covid-19.

Dua pembicara dihadirkan untuk membedah tema tersebut, yakni Prof. Tian Belawati (Forum Dewan Guru Besar Indonesia) dan Plt. Dirjen Dikti, Nizam.

Kemudian, sebagai pemantik hadir pula Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Wiseso

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com