Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Dana BOS, Guru di Pekanbaru ini Bisa Cicil Laptop untuk Tunjang KBM

Kompas.com - 17/03/2020, 08:00 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setiap hari Widiono (50) atau yang biasa disapa Widi, berangkat mengajar ke Sekolah Dasar (SD) Santa Maria Pekanbaru dengan sepeda motor. Jarak dari rumahnya ke sekolah mencapai 12 kilometer (km).

Ketika sampai di kelas, Widi mengeluarkan laptop dari tas dan menyambungkannya ke proyektor guna menunjuang kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Kalau proyektor sudah ada (punya sekolah), tinggal kami usahakan laptop sendiri,” kata Widi, kepada Kompas.com, melalui layanan pesan Whatsapp, Kamis (12/3/2020).

Widi mengaku, laptop yang digunakan adalah miliknya dan dibeli dari hasil mengajar. Selain mendapat gaji dari yayasan tempat sekolahnya bernaung, ia mendapat tambahan Rp 200.000 per bulan.

Baca juga: Dana BOS Turun Lebih Cepat, SMAN 7 Pekanbaru Tak Lagi Pusing Tagihan Listrik

Dana tambahan tersebut merupakan uang transportasi yang berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

“Uangnya digunakan buat kebutuhan keluarga dan kredit laptop. Semua itu saya lakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran,” kata Widi yang menolak menyebutkan nilai harga beli laptopnya.

Bapak dua anak ini bersyukur, kesejahteraan guru di tempatnya mengajar lebih baik dibandingkan dengan guru di sekolah lain.

Sebagai guru yang sudah mengajar selama 25 tahun, Widi paham kebutuhan kegiatan sekolah harus diprioritaskan.

Baca juga: Pemerintah akan Tingkatkan Alokasi Gaji Guru Honorer pada Dana BOS

Selain untuk tambahan uang guru, Widi bercerita, dana BOS dari pemerintah yang diterima SD Santa Maria Pekan Baru juga dimanfaatkan untuk menunjang KBM.

Dana BOS dimanfaatkan sekolah untuk membeli buku cetak siswa, menyediakan alat peraga seperti anatomi tubuh manusia, peta, globe, serta alat tulis seperti spidol dan kertas,” kata Widi.

Dana BOS tahun ini cepat turun

Di sisi lain, Kepala Sekolah SD Santa Maria Pekanbaru Dorhot Meike Hutapea (54) juga bersyukur atas berjalannya kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang ia pimpin.

Apalagi pada Jumat (14/2/2020), dana BOS tahap pertama sebanyak Rp 358.120.000 sudah diterimanya. Hal tersebut membuat pihak sekolah tidak perlu menalangi lagi biaya operasional sekolah pada awal tahun.

Baca juga: Skema Pencairan Dana BOS Berubah, Kemenko PMK: Demi Fleksibilitas

“Kalau sudah tiga bulan tidak turun kami suka cemas, kalau ini tidak cair bagaimana,” kata Dorhot, melalui sambungan telepon, Selasa (9/3/2020).

Apa yang dirasakan Dorhot bukanlah kecemasan tidak mendasar. Pasalnya, pada periode sebelumnya, pencairan dana BOS memang seringkali terlambat.

Pada triwulan keempat 2019 misalnya, SD Santa Maria Pekanbaru baru mendapat dana BOS pada akhir Desember.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com