KOMPAS.com - Sentimen terhadap paham komunisme turut menggiring sebaran informasi keliru di dunia politik.
Ada klaim yang menyebut Partai Komunis Indonesia (PKI) telah meracuni petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Ada pula klaim yang menyebut anak politisi PKI DN Aidit akan melakukan balas dendam.
Sementara itu, kelompok penyebar teori konspirasi masih saja percaya bahwa vaksin Covid-19 mengandung perangkat 5G.
Tersiar klaim bahwa radiasi 5G akan diaktifkan pada orang-orang yang sudah divaksin pada 4 Oktober 2023.
Dari macam-macam informasi hoaks tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com telah menemukan fakta-faktanya.
Berikut rangkuman penelusuran fakta yang dilakukan pekan ini.
Sebuah video di media sosial menyebut bahwa PKI meracuni petugas KPPS pada Pemilu 2019.
Padahal videonya mengambil siaran berita dari Kompas TV dan iNews.
Kedua siaran membahas soal penyebab kematian para petugas KPPS, yakni adanya riwayat penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke.
Namun tidak ada bukti atau pemberitaan yang menunjukkan keterlibatan PKI dalam insiden tersebut.
Fakta selengkapnya dapat dilihat di sini.
Video lain yang beredar di Facebook mengeklaim bahwa anak kandung DN Aidit akan melakukan balas dendam terhadap pihak yang pernah menyakiti PKI.
Seorang pria yang disebut sebagai sosok anak kandung DN Aidit, mengatakan musuh besarnya yakni keluarga Cendana, oligarki Orde Baru, serta pengusaha hitam.
Setelah ditelusuri Kompas.com, sosok pria dalam video merupakan Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98, Benny Rhamdani.
Ia bukanlah anak kandung DN Aidit. Anak politikus PKI tersebut yakni Ilham Aidit, Ibarruri Putri Alam, Ilya Aidit, Irfan Aidit, dan Iwan Aidit. Kelimanya bukanlah kader PDI-P.