Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] PM Albanese Ditolak Warga Australia Saat Minta Dukungan Dunia Lawan Indonesia

Kompas.com - 17/02/2023, 12:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Informasi keliru terkait perseteruan Pemerintah Australia dengan Indonesia masih beredar di media sosial.

Kini beredar unggahan dengan klaim yang menyatakan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyerukan masyarakat dunia untuk memberi dukungan untuk negaranya dalam melawan Indonesia.

Permintaan itu kemudian ditolak oleh warga Australia yang kemudian menggelar demonstrasi.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim itu keliru.

Narasi yang beredar

Klaim bahwa Albanese mencari dukungan dunia untuk melawan Indonesia tersebar di media sosial, salah satunya melalui unggahan video oleh akun Facebook ini.

Video itu memperlihatkan aksi demonstrasi massa untuk menolak permintaan PM Albanese.

Narasi dalam video menyatakan Albanese menyerukan agar masyarakat dunia mendukung Australia terkait sengketa kepemilikan Pulau Pasir. 

Tulisan yang tertera dalam video itu sebagai berikut:

Albanese Serukan Demonstrasi di Seluruh Dunia untuk Dukung australia Lawan indonesia, namun kenyataannya di tolak warga sendiri, hingga jutaan warga australia lakukan aksi protes 2023 benci australia

Hoaks Anthony Albanese menyerukan masyarakat dunia berdemonstrasi mendukung Australia melawan IndonesiaTim Cek Fakta Kompas.com Hoaks Anthony Albanese menyerukan masyarakat dunia berdemonstrasi mendukung Australia melawan Indonesia

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, diketahui bahwa video demonstrasi yang ada itu sebenarnya tidak terkait hubungan Indonesia dengan Australia. 

Dalam video Skynews, diketahui bahwa video itu merupakan Senator Partai Hijau Lidia Thorpe berorasi pada peringatan Hari Invasi di Kota Melburne, yang tayang 26 Januari 2021.

Orasi itu terkait Referendum Pribumi untuk mengakomodasi suara warga asli Australia untuk perubahan-perubahan kebijakan yang berpengaruh pada mereka.

Ada juga tayangan 7News Australia pada 26 Januari 2023, yang menyiarkan pawai peringatan Hari Invasi di Kota Melburne.

Sementara, narasi terkait ketergantungan negara-negara di Australia terhadap Pulau Pasir diambil dengan "memelintir" berita CNBC Indonesia.

Frasa "sejumlah negara di Eropa" diganti "Australia", serta "minyak dan gas" diganti "Pulau Pasir", sehingga telah mengubah makna berita aslinya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com