KOMPAS.com - Sid dan Nancy dikenal sebagai ikon romansa dalam dunia musik, terutama punk, yang berakhir tragis.
Sid Vicious adalah pemain bass dari grup band punk rock, Sex Pistols. Sedangkan Nancy adalah anak punk yang hidup di New York City. Keduanya berpacaran.
Mereka dikenal sebagai pasangan tak terpisahkan. Hingga suatu malam, Sid membunuh Nancy. Empat bulan setelahnya, Sid meninggal overdosis.
Baca juga: Duet Ikonik, Tom dan Summer di (500) Days of Summer
Bagaimana tragedi tersebut dapat terjadi?
Dilansir Rolling Stone, 12 Oktober 2017, Nancy Spungen adalah seorang gadis yang lahir pada 1958 dari keluarga kelas menengah di Philadelphia.
Deborah Spungen, ibu Nancy menceritakan bahwa anaknya sering melakukan kekerasan fisik, mengalami tantrum, hingga merundung saudaranya.
Di usia 11 tahun, Nancy dikeluarkan dari sekolah dan dikirim ke sekolah anak berkebutuhan khusus.
Nancy telah didiagnosis mengalami schizophrenia saat remaja. Meski memiliki gangguan psikologis, Nancy berhasil melanjutkan pendidikan hingga masuk ke Universitas Colorado. Sayangnya, dia dikeluarkan.
Setelah putus kuliah, Nancy tinggal di New York City dan bergabung bersama kelompok punk, yang merupakan gerakan anti kemapanan.
Peredaran heroin di Amerika Serikat (AS) sedang marak kala itu, tak terkecuali di kalangan anak punk. Nancy pun terjerumus ke dalam seks bebas dan penyalahgunaan obat-obatan.
Baca juga: Che Guevara, Lulusan Kedokteran yang Jadi Ikon Revolusioner Dunia
Tidak seperti perempuan punk pada umumnya yang ingin dianggap imut dan kurus, Nancy tak acuh pada penampilannya. Bentuk tubuhnya pun sedikit gemuk.
Pada 1977, Nancy mengikuti Johnny Thunders dan Jerry Nolan dari grup band punk rock Heartbreakers ke London.
Di situlah, Nancy yang masih berusia 19 tahun bertemu dengan Sid, pemain bass Sex Pistols.