Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi UNESCO: Gletser di Beberapa Situs Warisan Dunia Akan Hilang pada 2050

Kompas.com - 05/11/2022, 18:08 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan terbaru UNESCO menyebutkan, sepertiga gletser yang termasuk dalam situs Warisan Dunia akan menghilang pada 2050 karena dampak perubahan iklim.

Salah satu gletser ikonik yang akan hilang adalah gletser terakhir di puncak Gunung Kilimanjaro, Tanzania.

Hasil penelitian UNESCO bersama Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menunjukkan, gletser-gletser ini mengalami pengikisan yang semakin cepat sejak tahun 2000 karena emisi karbon dioksida (CO2).

Berdasarkan studi, sebanyak 58 miliar ton es hilang setiap tahun atau setara dengan penggunaan air tahunan di Perancis dan Spanyol. Pengikisan ini juga menyebabkan hampir lima persen kenaikan permukaan laut global.

Menyelamatkan gletser-gletser lainnya

Menurut UNESCO, sepertiga gletser yang termasuk situs Warisan Dunia sudah tidak bisa diselamatkan, terlepas dari berbagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim.

Namun, laporan itu juga menyebutkan bahwa masih ada harapan untuk menyelamatkan dua pertiga gletser lainnya.

“Laporan ini adalah ajakan untuk bertindak. Hanya pengurangan cepat dalam tingkat emisi CO2 kita yang dapat menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati luar biasa yang bergantung padanya," kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.

Azoulay menambahkan, Konferensi Tingkat Tinggi ke-27 mengenai perubahan iklim atau COP27 akan memiliki peran penting untuk menemukan solusi.

"UNESCO bertekad untuk mendukung negara-negara dalam mengejar tujuan ini," ujar dia.

Selain pengurangan emisi karbon secara drastis, UNESCO mengadvokasi penggalangan dana internasional baru untuk pemantauan dan pelestarian gletser.

Dana tersebut akan mendukung penelitian yang komprehensif, mempromosikan jaringan pertukaran antara semua pemangku kepentingan dan menerapkan langkah-langkah peringatan dini dan pengurangan risiko bencana. 

Kehilangan gletser membawa dampak besar

Setengah dari umat manusia bergantung secara langsung atau tidak langsung pada gletser sebagai sumber air mereka untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan listrik. Gletser juga merupakan pilar keanekaragaman hayati dan memberi makan banyak ekosistem.

“Ketika gletser mencair dengan cepat, jutaan orang menghadapi kelangkaan air dan peningkatan risiko bencana alam seperti banjir, dan jutaan lainnya mungkin mengungsi akibat kenaikan permukaan laut," kata Direktur Jenderal IUCN Bruno Oberle.

Dia mengatakan, laporan terbaru dari UNESCO dan IUCN ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berinvestasi dalam Solusi Berbasis Alam.

Menurut Oberle, langkah-langkah tersebut dapat membantu membendung perubahan iklim dan memungkinkan manusia untuk lebih beradaptasi dengan dampaknya.

Daftar gletser yang akan hilang

Dikutip dari BBC, situs Warisan Dunia yang akan kehilangan gletser pada 2050 yaitu:

  1. Hutan Hyrcanian (Iran)
  2. Taman Nasional Durmitor (Montenegro)
  3. Taman Nasional Virunga (Republik Demokratik Kongo)
  4. Area Wisata Pemandangan dan Bersejarah Huanlong (Cina)
  5. Taman Nasional Yellowstone (Amerika Serikat)
  6. Taman Nasional Gunung Kenya/Hutan Alam (Kenya)
  7. Pyrenees Mont Perdu (Prancis, Spanyol)
  8. Taman Nasional Pegunungan Rwenzori (Uganda)
  9. Dataran Tinggi Putorana (Rusia)
  10. Arena Tektonik Swiss Sardona (Swiss)
  11. Taman Nasional Nahanni (Kanada)
  12. Taman Nasional Lorentz (Indonesia)
  13. Sistem Alami Cagar Alam Pulau Wrangel (Rusia)
  14. Taman Nasional Kilimanjaro (Tanzania)
  15. Taman Nasional Yosemite (Amerika Serikat)
  16. Dolomit (Italia)
  17. Hutan Virgin Komi (Rusia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com