Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Agustus 1945: Pidato Kaisar Hirohito Pastikan Jepang Menyerah kepada Sekutu

Kompas.com - 15/08/2022, 15:13 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini pada 77 tahun lalu, tepatnya pada 15 Agustus 1948, Jepang menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu.

Dilansir dari History, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan diri Jepang melalui siaran radio yang dipancarkan ke seluruh negeri pada 15 Agustus 1945.

Keputusan Jepang untuk menyerah menandai berakhirnya Perang Dunia II, sekaligus menjadi pendorong bagi bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya.

Suara Kaisar

Sebelum akhir Perang Dunia II, Kaisar Hirohito dianggap oleh Jepang sebagai "dewa" di permukaan Bumi.

Namun, pertama kali sebagian besar rakyatnya mendengar dia berbicara adalah ketika mengumumkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu.

Baca juga: Menyerahnya Kaisar Hirohito Setelah Hiroshima dan Nagasaki Dibom Atom...

Dilansir dari arsip The New York Times, berikut isi pidato Kaisar Hirohito yang disiarkan pada 15 Agustus 1945 itu berisi:

UNTUK RAKYAT KAMI YANG BAIK DAN SETIA,

Setelah merenungkan secara mendalam arah dunia dan kondisi aktual kerajaan kita hari ini, kami telah memutuskan untuk melakukan penyelesaian situasi saat ini dengan menggunakan tindakan yang luar biasa.

Kami telah memerintahkan pemerintah kami untuk berkomunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat, Inggris Raya, China dan Uni Soviet bahwa kerajaan kita menerima ketentuan deklarasi bersama mereka.

Berjuang untuk kemakmuran dan kebahagiaan bersama semua bangsa serta keamanan dan kesejahteraan rakyat kita adalah kewajiban khusyuk yang telah diturunkan oleh nenek moyang kekaisaran kita dan yang terletak dekat dengan hati kita.

Memang, kami menyatakan perang terhadap Amerika dan Inggris karena keinginan tulus kami untuk memastikan pertahanan diri Jepang dan stabilisasi Asia Timur, jauh dari pemikiran kami untuk melanggar kedaulatan negara lain atau memulai perluasan wilayah.

Baca juga: Kisah Reiko Hada, Gadis yang Selamat dari Bom Atom di Nagasaki 1945

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com