Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang menyebutkan bahwa obat parasetamol P-500 mengandung virus Machupo yang berbahaya.
Narasi tersebut tersebar di media sosial Facebook. Dalam unggahannya, salah satu akun memperingatkan untuk tidak menggunakan parasetamol P-500 karena dapat menimbulkan kematian.
Berdasarkan penulusuran Kompas.com narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah informasi itu.
BPOM tidak menemukan adanya kandungan virus Machupo dalam parasetamol P-500.
Narasi tentang obat parasetamol P-500 mengandung virus Machupo yang berbahaya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut mengunggah gambar parasetamol P-500 dengan keterangan :
"PERINGATAN URGENT! Hati-hati untuk tidak menggunakan parasetamol yang datang ditulis P-500. Ini adalah parasetamol baru, sangat putih dan mengkilap, mengandung 'Machupo' virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia. Dan dengan tingkat kematian yang tinggi.
Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga. Dan menyelamatkan hidup dari mereka..."
Dalam unggahannya ia menuliskan caption supaya berhati-hati :
Katanya berbahaya. .....coba kita berhati hati.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, narasi bahwa obat parasetamol P-500 mengandung virus Machupo merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Narasi serupa sudah beredar sejak 2017 dan hampir setiap tahun muncul.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kepala BPOM Penny K Lukito memastikan isu yang kembali disebarluaskan ini adalah hoaks.
"Isu tersebut adalah hoaks. Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diisukan tersebut, termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat," kata Penny kepada Kompas.com pada Kamis (24/5/2019).
Menurut Penny, BPOM melakukan evaluasi terhadap keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan atau label produk sebelum diedarkan.