Setelah sempat terkubur lama, candi ini ditemukan kembali pada 1814, ketika Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Jawa.
Pada 1970-an dan 1980-an, restorasi besar-besaran dilakukan sebagai upaya penyelamatan bangunan bersejarah ini.
Sejak ditemukan kembali, Borobudur terus menjadi objek penelitian para ahli dari dalam maupun luar negeri.
Para peneliti hingga saat ini belum menemukan bukti catatan sejarah yang dapat menjelaskan siapa yang membangun Candi Borobudur.
Baca juga: Sejarah Tradisi Mudik di Indonesia, Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit
Bahkan tahun pembangunan dan latar belakang pendiriannya pun masih belum diketahui.
Berdasarkan penelitian para ahli, Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada abad ke-8, saat Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Dinasti Syailendra.
Pembangunan candi berbentuk stupa ini diduga dilakukan oleh para penganut Buddha Mahayana secara bertahap.
Melihat besarnya ukuran dan keunikan arsitekturnya, pembuatan Candi Borobudur memakan waktu puluhan bahkan lebih dari seratus tahun, dan baru selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga (820-840 M).
Akan tetapi, beberapa sejarawan menyebut bahwa pembangunan Candi Borobudur dimulai oleh Dinasti Sanjaya, tetapi baru dapat diselesaikan oleh Dinasti Syailendra, yang periode kepemimpinannya menjadi masa keemasan Mataram Kuno.
Pasalnya, pada saat itu agama Hindu dan Buddha sama-sama berkembang di Pulau Jawa.
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul THR, Ini Orang Pertama yang Perkenalkan Konsepnya
Pembangunan Candi Borobudur diyakini dimulai dengan meratakan tanah dan memadatkannya menggunakan batu untuk membentuk struktur piramida.
Setelah itu, dibangun undakan persegi dan melingkar, kemudian dilanjutkan dengan tahap penyempurnaan, seperti penambahan pagar, tangga, dan lainnya.
Bangunan candi dibangun menggunakan batu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa tanpa menggunakan mortar (elemen untuk merekatkan batu).
Diperkirakan, lebih dari 1,6 juta balok batu andesit digunakan untuk membangun Candi Borobudur.
Seperti diketahui, Candi Borobudur terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar, yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar.
Pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief (terlengkap dan terbanyak di dunia) dan 504 arca Buddha.
Stupa utama terbesar terletak di tengah, dikelilingi tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang.
(Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar)
Sumber: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.