KOMPAS.com - Setidaknya ada 25 persen penduduk dunia mengalami kondisi kesehatan bau mulut.
Namun, setiap orang pasti merasa pernah mengalami masalah ini, hingga bau mulut menjadi kondisi yang sering dihindari banyak orang.
Meski bukan kondisi kesehatan yang mematikan, tapi bau mulu kerap membuat malu dan menghilangkan kepercayaan diri orang.
Kondisi yang dalam istilah medis disebut halitosis tersebut biasanya merupakan tanda seseorang punya kesehatan gigi dan mulut yang buruk.
Tidak hanya itu, bau mulut juga bisa menjadi tanda bahwa ada penyakit serius dalam tubuh Anda.
Setidaknya ada 8 kondisi kesehatan serius yang memiliki gejala bau mulut, berikut ini:
Bau mulut juga bisa menjadi tanda kesehatan ginjal Anda. Ketika Anda merasakan bau mulut yang amis, berbau urine, atau amonia dapat mengindikasikan gagal ginjal.
Baca juga: Penanganan Gangguan Kesehatan Ketika Puasa, Mulai dari Bau Mulut hingga Radang Tenggorokan
Orang yang mengalami gagal ginjal memiliki gejala ini karena efek samping dari kadar urea yang berlebihan dalam darah.
Pada ginjal yang sehat, urea akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Ketika ginjal tidak dapat melakukan itu, kelebihan kadar urea dalam darah akan mempengaruhi sistem pernapasan dan berujung pada bau mulut.
Bau mulut normal terjadi ketika kita baru bangun dari tidur. Itu karena selama tidur, produksi air liur berkurang sehingga bakteri dapat bertumbuh dalam mulut.
Merangkum dari Verywell Health, salah satu yang membuat produksi air liur terhambat karena mulut terbuka selama tidur untuk waktu yang lama.
Hal ini kerap terjadi pada orang dengan sleep apnea dan mendengkur. Mereka lebih mungkin mengalami kesulitan bernapas melalui hidung saat tidur sehingga lebih cenderung bernapas melalui mulut.
Penderita diabetes yang tidak melakukan perawatan dengan baik lebih rentan mengalami penyakit gusi dan mulut kering. Hal ini kemudian menyebabkan bau mulut.
Baca juga: Alami Bau Mulut Saat Puasa? Ini Tips Mencegahnya dari Pakar Unair
Ketika kadar gula darah tidak stabil, tubuh yang lemah tidak mampu melawan bakteri yang menyebabkan infeksi yang membahayakan gusi.
Biasanya, bau mulut dari penderita diabetes mirip bau buah atau aseton.
Melansir dari Healthline, bau napas ini juga bisa menunjukkan adanya komplikasi serius pada penderita diabetes yang disebut ketoasidosis.
Kondisi kesehatan seperti asam lambung yang naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga bisa menjadi penyebab bau mulut.
Kondisi sistem pencernaan ini bisa mencegah makanan diproses secara efisien dalam perut. Jika sudah begitu, makanan bisa mulai membusuk. Hal inilah yang kemudian membuat bau mulut terjadi.
Infeksi saluran pernapasan seperti flu, selesma, bronkitis, dan sinusitis merupakan salah satu penyebab umum bau mulut.
Ketika saluran pernapasan terinfeksi, hal ini dapat menyebabkan produksi sel dan lendir berkurang.
Selain itu, ketika hidung tersumbat akibat penyakit-penyakit di atas, Anda akan cenderung bernapas melalui mulit.
Kondisi mulut akan menjadi kering dan bakteri dapat tumbuh. Inilah yang kemudian membuat napas Anda bau.
Baca juga: Bau Mulut Tanda Penyakit Apa?
Bau mulut dapat menjadi indikasi kanker dalam tubuh. Setidaknya ada dua jenis kanker yang dapat dilihat dari bau napas Anda, yaitu kanker paru-paru dan kanker lambung.
Menurut laporan penelitian yang diterbitkan pada 2013, skrining kanker paru bisa dilakukan dengan tes napas.
Dalam tes napas tersebut, dilihat apakah senyawa organik volatil ada. Tes napas semacam ini juga dilakukan untuk mendeteksi kanker lambung.
Merangkum dari Web MD, gigi berlubang dapat menjebak partikel makanan dan membiakkan bakteri.
Hal inilah yang menjadi penyebab bau mulut. Penyebab lain dari bau mulut adalah radang gusi. Saat gusi meradang akibat bakteri, akan terjadi ciran yang bebau busuk.
Baca juga: Tips Menghilangkan Bau Mulut Saat Puasa Agar Tetap Percaya Diri
Penyebab bau mulut lainnya adalah penyakit jantung. Merangkum dari Express.co.uk, penelitian terbaru mengungkapkan adanya beberapa petunjuk tak terduga terhadap risiko penyakit jantung, yaitu gusi berdarah dan bau mulut.
Para peneliti dapat menggunakan tes napas sederhana untuk mengidentifikasi pasien yang menderita gagal jantung, menurut sebuah makalah Maret 2013 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.
(Sumber: Kompas.com Penulis Resa Eka Ayu Sartika | Editor Resa Eka Ayu Sartika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.