Dari Nastar hingga Opor Ayam, Mana Makanan Khas Lebaran yang Kalorinya Lebih Tinggi?

KOMPAS.com - Momen Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran sering kali diisi dengan acara makan bersama keluarga dan sanak saudara.

Tak mengherankan bisa saat Lebaran, beragam hidangan makanan dan minuman tersaji di meja makan. Beberapa jenis makanan khas Lebaran di antaranya adalah opor ayam, semur daging, ketupat, rendang, sambal goreng ati, hingga kue nastar.

Meski makanan khas Lebaran sangatlah menggugah selera, namun perlu diketahui bahwa makanan-makanan tersebut memiliki kalori tinggi.

Di antara makanan khas Lebaran tersebut, manakah yang memiliki kalori paling tinggi? Berikut ulasannya.

Baca juga: 7 Kalori Makanan Khas Lebaran seperti Nastar, Ketupat, sampai Semur

Makanan khas lebaran yang tinggi kalori

Seperti diberitakan Kompas.com (29/4/2022), berikut adalah perbandingan kalori makanan khas Lebaran:

• Kalori nastar nanas per buah: 75 kkal
• Kalori kacang goreng per 100 gram: 151 kkal
• Kalori opor ayam per porsi: 392 kkal
• Kalori rendang sapi per porsi: 468 kkal
• Kalori semur daging sapi per porsi: 337 kkal
• Kalori sambal goreng ati sapi per porsi: 346 kkal
• Kalori ketupat per lima buah: 176 kkal

SHUTTERSTOCK/IKARAHMAH ilustrasi paket makanan Lebaran.

Tips menjaga pola makan saat Lebaran

Mengonsumsi makanan yang tinggi kalori bukanlah sesuatu yang terlarang, terlebih dinikmati dalam momen seperti Hari Raya Idul Fitri.

Namun, Anda perlu bijak dalam mengonsumsi beragam makanan ketika Lebaran tiba.Tak cuma itu, menjaga pola makan juga harus diimbangi dengan rutinitas olahraga. Itu semua demi kesehatan tubuh Anda sendiri.

Meski tidak mudah, berikut ini adalah tips menjaga pola makan sehat saat Lebaran yang bisa Anda coba:

Baca juga: Ini Makanan Khas Lebaran di Dunia, dari yang Manis Hingga Aromatik

• Perhatikan porsi menu makanan Lebaran

Saat Lebaran, beragam makanan biasanya dihidangkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Meski sangat menggoda selera, Anda perlu mengontrol nafsu makan agar berat badan tidak melonjak setelah puasa karena makan berlebihan.

Caranya adalah dengan makan dengan penuh kesadaran. Hindari makan dalam porsi yang berlebihan. Sebaiknya menu Lebaran hanya dimakan sekali saja.

• Jangan terus-terusan berada di dekat meja makan

Tips berikutnya adalah jangan berlama-lama di dekat meja makan. Dilansir dari Times of India, banyak orang cenderung gelap mata saat tersedia banyak hidangan di meja makan.

Karena itu, setelah selesai makan, segeralah beranjak tinggalkan meja makan. Sejatinya, saat perut kenyang otak bisa mengirimkan sinyal untuk berhenti makan.

Namun duduk terlalu lama di dekat suguhan makanan bisa mengaburkan sinyal rasa kenyang dan membuat Anda terus-terusan ingin makan meski perut sudah penuh.

Baca juga: Sejarah Nastar, Kue Khas Lebaran yang Ternyata Berasal dari Belanda

• Imbangi dengan sayur dan buah-buahan

Makanan khas Lebaran banyak yang tinggi kalori dan gula. Untuk mengimbanginya, jangan lupa konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah-buahan.

Sayur-sayuran yang tinggi serat dapat mencegah makan berlebihan. Sedangkan buah-buahan dapat mengontrol keinginan mengonsumsi asupan manis seperti es sirup dan kue kering.

• Sempatkan olahraga ringan

Kendati sedang merayakan Lebaran, jangan lupa untuk menyempatkan olahraga ringan setidaknya 30 menit di pagi atau sore hari.

Dengan olahraga dan menjaga pola makan saat Lebaran, Anda bisa mengurangi risiko masalah kesehatan seperti kolesterol, hipertensi, gula darah tinggi, sampai berat badan naik.

(Sumber:Kompas.com/Mahardini Nur Afifah | Editor: Mahardini Nur Afifah)