Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabang jadi Kota dengan Durasi Puasa Terlama di Indonesia, Sabu Barat di NTT Tercepat

Kompas.com - 16/04/2022, 19:02 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Ibadah puasa dijalani sejak terbitnya fajar atau azan Subuh hingga terbenamnya matahari atau azan Maghrib. Meski begitu, durasi puasa di setiap negara bisa berbeda-beda tak terkecuali di Indonesia.

Sebagai negara dengan luas wilayah yang cukup besar, daerah-daerah di Indonesia ternyata memiliki durasi puasa yang berbeda-beda. Menurut ahli, rata-rata durasi puasa di Indonesia ada 13 jam 20 menit.

Mengapa daerah di Indonesia bisa memiliki durasi puasa yang berbeda-beda? Alasannya adalah karena letak geografis yang berbeda di setiap provinsi di Indonesia.

Baca juga: Ini Kota dengan Durasi Waktu Puasa Terlama di Indonesia

Kota dengan durasi puasa terlama dan tercepat di Indonesia

Melansir Kompas.com (11/4/2022), Astronom amatir Indonesia sekaligus Pembimbing dan Pendamping Forum Kajian Ilmu Falak (FKIK) Gombong dan Majelis kajian Ilmu Falak (MKIK) Kebumen Jawa Tengah, Marufin Sudibyo menjelaskan, durasi puasa terlama di Indonesia ada pada kota paling utara.

Lokasi tepatnya adalah Kota Sabang di Provinsi Aceh. Sabang menjadi kota dengan durasi puasa terlama di Indonesia untuk periode Ramadhan 1443 Hijriyah.

Durasi berpuasa di Kota Sabang adalah sekitar 13 jam 28 menit hingga 13 jam 40 menit dari awal hingga akhir Ramadhan. Durasi tersebut di atas rata-rata durasi berpuasa di Indonesia.

Itu yang terlama. Bagaimana dengan yang tercepat? Jawabannya adalah kota paling selatan di Indonesia.

“Durasi berpuasa terpendek (tercepat) ada di kota paling selatan, yakni di Kota Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur),” kata Marufin kepada Kompas.com.

Durasi berpuasa di Kota Sabu Barat adalah sekitar 13 jam 18 menit hingga 13 jam 5 menit dari awal hingga akhir Ramadhan.

Dilihat dari waktu antara yang terlama dan tercepat, selisihnya tidaklah terlalu jauh. Marufin menjelaskan bahwa memang selisih durasi waktu puasa di Indonesia ini relatif singkat antar daerahnya, yakni hanya sekitar 10 menit di awal Ramadhan hingga 35 menit di akhir Ramadhan.

Dengan begitu, untuk dapat mengambil waktu rata-rata berpuasa di Indonesia pun tidak mudah, atau cukup kompleks.

Namun, secara sederhana dapat dikatakan bahwa rata-rata durasi puasa di Indonesia adalah 13 jam 20 menit.

Ilustrasi puasa RamadhanPixabay/Chiplanay Ilustrasi puasa Ramadhan

Baca juga: Praktisnya Menyiapkan Menu Sahur dan Berbuka Puasa dengan Alat Modern

Prinsip perhitungan durasi waktu puasa

Tanda waktu dimulainya ibadah puasa adalah terbitnya cahaya fajar nyata (fajar shadiq) yang bergantung kepada tinggi Matahari di bawah horizon. Puasa berakhir ketika matahari terbenam yang ditandai dengan masuk waktu Maghrib.

Pada negara-negara khatulistiwa, tinggi Matahari untuk terbitnya cahaya fajar nyata adalah 20 derajat di bawah horizon timur. Sementara, di negara-negara sub tropis pada tinggi 18 derajat di bawah horizon timur.

Sedangkan, awal waktu Maghrib ditandai tepat terbenamnya Matahari, yang berkorelasi dengan tinggi Matahari 1 derajat di bawah horizon barat pada tempat yang berkedudukan di elevasi permukaan laut.

Pada dasarnya durasi waktu puasa merupakan panjang siang astronomis yakni dari waktu terbit hingga terbenam Matahari, ditambahkan dengan durasi fajar nyata. Tinggi Matahari untuk suatu lokasi bergantung kepada kedudukan Matahari saat itu.

Baca juga: Negara dengan Waktu Puasa Terlama dan Tercepat di Dunia, Ada yang Cuma 11 jam

Perlu diketahui bahwa kedudukan Matahari berbeda-beda dari satu waktu ke waktu berikutnya karena mengikuti gerak semu tahunan Matahari yang bersifat siklus, yakni di antara deklinasi -23,5 derajat hingga deklinasi +23,5 derajat.

Pada Ramadhan 1443 Hijriyah kali ini, Matahari sedang menjalani gerak semu tahunannya demikian rupa sehingga saat ini berada di atas hemisfer utara (menuju deklinasi +23,5 derajat) dan belum jauh dari ekuator langit (deklinasi 0 derajat), sehingga hemisfer utara mengalami durasi siang yang lebih panjang ketimbang hemisfer selatan.

(Sumber:Kompas.com/Ellyvon Pranita | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com