KOMPAS.com - Masyarakat tengah dihebohkan oleh terbongkarnya kasus penipuan berkedok investasi atau investasi bodong.
Dalam kurun waktu yang berdekatan, kepolisian berhasil mengungkap sejumlah kasus investasi bodong dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.
Sebut saja kasus investasi bodong berkedok platform binary option Binomo yang melibatkan influencer Indra Kesuma atau yang lebih dikenal dengan nama Indra Kenz. Polisi menyebut kerugian 14 korban dalam kasus ini mencapai lebih dari Rp 25 miliar.
Kemudian ada kasus penipuan investasi yang melibatkan Doni Muhammad Taufik melalui aplikasi Quotex. Serupa dengan Indra, Doni juga terlibat kasus investasi bodong berkedok platform binary option.
Baca juga: Berbagai Kasus Investasi Bodong yang Diungkap Polisi: Binomo, Quotex, Fahrenheit, dan Evotrade
Terakhir ada investasi bodong melalui robot trading, yakni Fahrenheit dan Evotrade. Untuk investasi robot trading Fahrenheit, kerugian korban diduga mencapai ratusan miliar rupiah.
Modus investasi bodong ini adalah menawarkan robot untuk mengelola uang member sehingga tidak akan mendapatkan kerugian.
Maraknya kasus investasi bodong ini membuat kita harus waspada. Sebab, penipuan berkedok investasi dari hari ke hari semakin beragam modus operandinya. Jumlah korban yang terjerat investasi bodong juga tidak sedikit.
Dikutip dari berita Kompas.com (2/12/2021), data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp 117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Menurut OJK, dikutip dari Kompas.com (14/4/202), setidaknya ada 3 alasan utama kenapa praktik investasi bodong masih marak terjadi, yakni:
Dari ketiga alasan itu, terdapat dua alasan yang justru berkaitan dengan debitur atau peminjam.
Baca juga: Kenali, Ini 3 Ciri Investasi Bodong dan Cara Menghindarinya
Agar tidak menjadi korban selanjutnya, penting untuk mengetahui ciri-ciri praktik investasi bodong. Berikut ini adalah ciri-ciri investasi bodong yang perlu diwaspadai:
Ciri-ciri paling umum dari investasi bodong adalah menjanjikan keuntungan atau bunga tinggi dalam waktu singkat dengan risiko yang rendah. Hal ini masih sering digunakan oleh pelaku investasi bodong untuk menjerat korbannya.
Sebab, sangat sulit bagi investasi apa pun bentuknya, bisa untung dalam jumlah yang sangat tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
Misalnya keuntungan 5 persen dalam sebulan. Kemudian ada juga yang menjanjikan jumlah keuntungan mencapai 40-50 persen atau lebih dalam 1 tahun.
Ciri berikutnya adalah menjanjikan bonus kepada anggota yang merekrut anggota baru lagi. Sistem ini disebut juga dengan skema piramida yakni dengan merekrut anggota, ditambah transfer uang tanpa kejelasan produk apa yang diperdagangkan.