Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tonny Syiariel
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

China Eastern Airlines Jatuh, Ini Profil Maskapai yang Masuk "The Big Three" Ini

Kompas.com - 23/03/2022, 05:30 WIB
Kompasianer Tonny Syiariel,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

KOMPAS.com - Dunia aviasi kembali berduka. Sebuah pesawat jenis Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines jatuh di kawasan pegunungan di Provinsi Guangxi, China.

Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu jatuh bersama 123 penumpang dan 9 kru pada sekitar pukul 14.22 waktu setempat, Senin (21/3/2022). 

Dari data Flightradar24, seperti dikutip Reuters, pesawat terbang pada ketinggian 29.100 kaki pada pukul 14.20. Lebih dari dua menit dan 15 detik kemudian, pesawat itu anjlok ke 9.075 kaki.

Dua puluh detik berikutnya, ketinggian terakhir yang dilacak sudah berada pada ketinggian 3.225 kaki.

Dalam waktu kurang dari tiga menit, pesawat tersebut telah menukik sampai 25.875 kaki atau 7.886 meter!

Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Xi Jinping Syok, Penduduk Lihat Puing-puing

Pesawat yang masa terbangnya baru sekitar 6 tahun itu sedang dalam penerbangan dari Kunming Changsui International Airport menuju bandara Guangzhou Baiyun.

Berangkat sesuai jadwal dari Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat, pesawat ini diperkirakan mendarat di Guangzhou pada pukul 15.05.

Peta rute China Eastern MU5735. Sumber: flightradar24 / www.bloomberg.comKompasiana Peta rute China Eastern MU5735. Sumber: flightradar24 / www.bloomberg.com

The Big Three

China Eastern Airlines adalah salah satu dari tiga maskapai terbesar di China yang dikenal dengan sebutan "The Big Three".

Maskapai yang berbasis di Shanghai itu menduduki posisi kedua setelah China Southern Airlines yang berada di posisi pertama dan Air China di posisi ketiga.

Sebelum kecelakaan tragis ini, catatan keselamatan penerbangan di Negeri Tirai Bambu China termasuk sangat mengesankan.

Bahkan disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kecelakaan fatal terakhir telah terjadi sekitar 12 tahun lalu. Atau persisnya pada tanggal 24 Agustus 2010.

Kala itu sebuah pesawat jenis Embraer ERJ-190LR yang dioperasikan Henan Airlines jatuh ketika sedang mencoba mendarat di atas landasan pacu yang berkabut. Akibatnya, dari 96 penumpang yang ada, 44 di antaranya meninggal dunia.

Seperti dilansir Kantor berita Xinhua pada 25 Februari 2022 lalu, maskapai penerbangan di China telah mencatat rekor terbang lebih dari 100 juta jam tanpa kecelakaan satupun. Rekor terpanjang dari industri penerbangan sipil dari sebuah negara.

"Rekor keselamatan penerbangan di China jauh lebih baik dari rata-rata tingkat keselamatan penerbangan dunia", kata Zhu Tao, juru bicara dari The Civil Aviation Administration of China (CAAC) kala itu.

Namun, rekor impresif ini kini harus terhenti setelah kecelakaan buruk tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com