Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Investasi Bodong atau Ilegal, Investasi Apa yang Aman? Ini Tips dari BEI

Kompas.com - 19/03/2022, 19:35 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis


KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, terungkap kasus investasi bodong yang berkedok binary option dengan mengiming-imingi profit yang besar.

Kasus investasi ilegal ini menargetkan investor pemula yang didominasi oleh kalangan anak muda. Sehingga perlu adanya edukasi mengenai pasar modal bagi investor pemula tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta Marco Poetra Kawet mengatakan, membentuk investor cerdas harus melalui pembelajaran.

Sebab, banyak anak muda yang menjadi motor pertumbuhan jumlah investor dalam dua tahun terakhir ternyata tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pasar modal.

Investor muda mengandalkan informasi berbasis digital, seperti dari media sosial, atau bisa dikatakan investor karbitan. Karena banyak dari mereka yang tidak mengikuti pembelajaran pasar modal, sehingga tidak selaras dengan tujuannya, dan cenderung tergoda dengan bentuk-bentuk investasi yang belakangan diketahui ilegal,” kata saat edukasi wartawan secarra virtual, Rabu (23/2/2022).

Marco menjelaskan, melalui edukasi di pasar modal, investor muda tentunya akan mendapatkan insight yang berbeda.

Baca juga: Investasi Bodong Meresahkan, Ini Tips dari BEI untuk Investor Pemula

Alumni kegiatan investasi di pasar modal, tentunya tau apa yang mereka dapat sebagai investor, dan apa yang harus mereka perbuat dengan investasi mereka.

“Melalui edukasi dengan bursa output-nya nanti akan berbeda. Saat ini dengan kondisi market yang tidak tentu, ada banyak orang yang menanfaatkan momentum dengan memunculkan produk – produk investasi serupa, yang belakangan diketahui ilegal,” tambahnya.

Marco mengatakan, pasar modal memiliki landasan hukum untuk investor berinvestasi dengan nyaman. Saat ini kebanyak investor usia di bawah 40 tahun mendominasi SID.

Inilah generasi yang memiliki karier, pekerjaan, uang, spending, dan aktualisasi diri yang kuat. Generasi muda tersebut tentunya merupakan investor yang potensial, namun dihadapkan pada bermacam-macam pilihan.

Di sisi lain, tidak semua pilihan adalah baik dan benar. Maka dari itu, penting untuk memiliki nalar dan pemahaman yang memumpuni.

“Kita lihat investasi bodong makin marak, dan investor-investor muda harus sadar, di luar sana banyak yang menawarkan investasi dengan keuntungan singkat dan cepat. Konsepnya, di pasar modal tidak seperti itu, dan tidak ada yang bisa memastikan saham akan terus naik,” tegas Marco.

Misalkan saja, ada tawaran investasi dengan iming – iming profit besar dalam waktu singkat. Ada juga skema – skema seperti ponzi ataupun piramida yang ujung – ujungnya menjebak. Hal ini menurut Marco, merupakan modus-modus yang sedang terjadi saat ini.

“Orang muda banyak menerima informasi, dan tawaran dari kanan kiri. Karena takut ketinggalan zaman, mereka melakukan kesalahan dengan ikut-ikutan seperti apa yang dikatakan artis atau influencer di sosial media. Padahal, belum tentu untung yang diperoleh bisa sama, bisa saja lebih besar, ataupun rugi,” tambah dia.

Baca juga: SoftBank Mundur dari Proyek IKN Nusantara, Targetkan Investasi di Provinsi Ini

Maka dari itu, ia menekankan, investor mudah harus tau dan memahami setiap keputusan investasinya termasuk untung dan rugi.

Dia juga mengimbau, agar investor muda tidak perlu mengikuti apa yang disampaikan influencer atau artis di sosial media, karena keuntungan dan kerugian investor tidak pernah sama.

“Invstor baru harus tahu bahwa, profil investasi itu tidak semua sama, dan pasar modal tidak hanya soal jual dan beli, tapi juga bagaimana berinvestasi di waktu atau momentum yang tepat. Invstor harus rasional dan bisa menganalisis saham yang akan mereka beli, tentunya dana yang digunakan tidak dengan utang,” tegas Marco.

(Sumber: Kompas.com Penulis Kiki Safitri | Editor Erlangga Djumena)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com