Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Pakai tangan Lebih Nikmat Daripada Pakai Sendok?

Kompas.com - 06/03/2022, 11:14 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu netizen Indonesia memperdebatkan cara makan nasi pada yang benar, apakah menggunakan sendok atau tangan?

Perdebatan ini mulai ketika Arief Muhammad membuat survei cara makan nasi pada melalui akun Instagramnya.

Hasilnya, mayoritas netizen yang menjawab survei tersebut lebih memilih untuk menggunakan tangan daripada sendok ketika makan nasi padang.

Popularitas makan nasi padang dengan tangan dan tanpa alat makan seperti sendok atau garpu bukan tanpa alasan.

Sains, lewat studi yang dipublikasikan pada 2020 di Journal of Retailing, telah membuktikan bahwa menyentuh langsung makanan dengan tangan dan jari, memang bisa membuat makanan terasa lebih nikmat.

Studi yang dipimpin oleh Adriana Madzharov, peneliti marketing indera dan asisten profesor di Stevens Institute of Technology, ini terdiri dari dua eksperimen.

Baca juga: Makan Nasi Padang Pakai Sendok atau Tangan, Mana yang Lebih Nikmat?

Dalam eksperimen pertama, Madzharov meminta 45 mahasiswa untuk memeriksa sepotong keju Muenster dan memakannya.

Namun, para partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yakni yang memakai tusukan untuk memegang kejunya dan yang memengang keju menggunakan tangan tanpa alat makan.

Para partisipan juga diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai pola makan mereka, seperti kemampuan untuk menahan keinginan makan dan kesadaran mengenai apa dan berapa banyak yang mereka makan.

Tim peneliti mencatat bahwa pada awalnya atau sebelum makan; kedua kelompok, baik yang menggunakan alat makan atau tangan, tidak menunjukkan perbedaan yang berarti.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi orang-orang yang terbiasa mengontrol pola makannya, sentuhan langsung bisa memicu respons indera yang lebih tinggi, sehingga makanan terasa lebih menarik dan nikmat.

Madzharov lantas melakukan eksperimen kedua di mana ia mengumpulkan 145 mahasiswa baru dan membagi mereka menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama diminta untuk membayangkan bahwa mereka telah memutuskan untuk lebih berhati-hati ketika makan agar menjadi lebih sehat.

Sementara itu, kelompok kedua diminta untuk tidak terlalu memikirkan berat badan dan makan makanan enak untuk lebih menikmati hidup.

Para partisipan lantas diberi gelas plastik berisi empat donat mini. Namun, setengah juga diberi tusukan untuk memakan donat, sedangkan setengah lainnya harus memakan donat dengan tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com