Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Ukraina untuk RI: “Rakyat Indonesia, Dukunglah Kami”

Kompas.com - 05/03/2022, 19:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Telah lebih dari sepekan sejak Rusia menggempur Ukraina pada Kamis (24/2/2022) lalu.

Ratusan warga Ukraina, termasuk anak-anak, kehilangan nyawa akibat invasi yang dilancarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sejumlah negara menyatakan dukungannya terhadap Ukraina dan mengutuk serangan yang dilakukan Rusia.

Sementara itu, Kedutaan Besar Ukraina meminta Indonesia bersuara lantang mendukung Ukraina dan menentang serangan yang dilakukan Rusia.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (1/3/2022), Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, dalam surat resminya mengungkapkan kengerian yang terjadi di negaranya usai memasuki hari keenam perang.

Baca juga: Kenapa Rusia Larang Ukraina Gabung NATO hingga Picu Konflik? Ini Alasannya

“Serangan roket besar-besaran di daerah pemukiman kota, pemboman infrastruktur, pembunuhan penduduk sipil, serangan di rumah sakit, panti asuhan, sekolah dan taman kanak-kanak,” Tulis Hamianin.

Dia menambahkan bahwa dalam perjuangan demi perdamaian dan kebahagiaan, Ukraina harus membayar mahal, dengan nyawa putra dan putri, saudara dan saudari, serta anak dan cucunya.

Ratusan warga sipil tewas dan terluka, ribuan anak yatim, dan ratusan ribu lainnya mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman.

“Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami,” lanjutnya.

Meski begitu, Ukraina bertekad tidak akan bertekuk lutut terhadap ancaman kematian, sama seperti Indonesia yang tidak menyerah pada 70 tahun yang lalu.

Baca juga: Apa Peran NATO dalam Konflik Rusia VS Ukraina, Ini 5 Faktanya

“Kami akan berdiri tegak dan meraih kemenangan, namun dengan dukungan Anda, kemenangan dapat kami raih dengan lebih mudah, lebih pasti, dan lebih cepat,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang kuat dan gagah, pejuang kebenaran, dan kebebasan.

Indonesia dinilai sebagai tulang punggung perdamaian dan keadilan yang bebas dan demokratis. Pewaris kerajaan-kerajaan besar, seperti Majapahit, Pajajaran, dan Sriwijaya, yang berhasil melumpuhkan para penjajah Mongol yang kala itu tak terkalahkan.

Ukraina melihat Indonesia sebagai penerus perjuangan melawan para penjajah demi kemerdekaan dan kebebasan bangsa di abad 19-20. Bangsa bijak yang mampu menepis rayuan tipuan komunis dan tak tunduk kepadanya.

“Anda unik dalam keragaman, Anda bebas dan perkasa. Anda adalah pilar perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Suara Anda yang penuh keyakinan serta keteguhan terdengar jelas di Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahkan pelosok dunia nan jauh,” imbuhnya.

Baca juga: Rusia Veto Resolusi PBB soal Penghentian Invasi ke Ukraina, Apa Itu Hak Veto?

“Saya percaya bahwa hari ini Anda tidak dapat mengelak dari tragedi sejarah modern yang mengerikan ini, yaitu serangan diktator Rusia, Putin, yang membawa malapetaka bagi negara Ukraina yang sejahtera,” kata Hamianin.

“Anda tidak dapat berdiam diri menyaksikan Federasi Rusia, sang penerus rezim komunis, melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan hari demi hari di kota-kota dan desa-desa Ukraina,” tulisnya.

Dia menambahkan, jika Ukraina kalah, sistem keamanan global yang dijaga sejak Perang Dunia II (PD II) akan runtuh.

"Sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai dan prinsip pembangunan, yang dipelihara oleh dunia pasca tragedi PD II, yang saat ini sedang berusaha direbut oleh Rusia dan Putin dari genggaman Ukraina dan Anda, juga pasti akan runtuh," terangnya.

“Para pahlawan kini melihat kita sama seperti dahulu kala, pada tahun 1940-an,” ucapnya.

“Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami!" pungkasnya.

(Penulis: Bernadette Aderi Puspaningrum)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com