Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Manusia Bermimpi Saat Tidur Menurut Sains

Kompas.com - 27/02/2022, 20:18 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Mimpi adalah gambaran, pikiran, atau perasaan yang terjadi selama tidur. Sebagian orang bisa mengalami mimpi yang berwarna, sedangkan sebagian lainnya mengalami mimpi hitam putih.

Mimpi yang muncul saat manusia tertidur adalah hal yang lumrah dialami. Mimpi indah bisa membuat orang yang mengalaminya bahagia, namun mimpi buruk bisa mengganggu bahkan menakutkan.

Akan tetapi, tak banyak orang yang tahu penyebab manusia bermimpi saat tertidur. Lantas, mengapa manusia bisa bermimpi saat tidur?

Dilansir dari laman Sleep Foundation melalui KOMPAS.com, terdapat beberapa teori yang menjelaskan penyebab manusia bermimpi saat tidur.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (22/2/2022), berikut ini penyebab manusia bermimpi saat tidur:

Baca juga: Tanda-tanda Harus Mengganti Bantal agar Tidur Lebih Nyaman

1. Memproses emosi

Mimpi dapat melatih kemampuan seseorang terhadap perasaan yang berbeda, dan mungkin menjadi cara yang dilakukan otak untuk mengelola emosi.

2. Membentuk memori

Bermimpi ketika tidur dapat meningkatkan fungsi kognitif untuk menguatkan memori dan mengingat informasi.

3. Membersihkan informasi

Saat sedang bermimpi, otak dinilai akan membersihkan informasi yang salah atau dirasa tidak diperlukan.

4. Aktivitas otak

Teori ini menunjukkan bahwa mimpi hanya bagian terkecil dari aktivitas otak saat tidur, yang tidak memiliki tujuan atau makna penting.

5. Pemutaran ulang memori

Mimpi juga dianggap sebagai cara otak untuk memutar ulang ingatan dari peristiwa yang baru terjadi.

Baca juga: Sering Diabaikan, Ternyata Tidur Telanjang Bermanfaat bagi Kesehatan

Meski begitu, belum ada penjelasan yang pasti mengenai penyebab manusia bisa bermimpi saat tidur. Para ahli di bidang ilmu saraf dan psikologi pun terus melakukan percobaan untuk mengetahui yang terjadi pada otak selama manusia tidur.

“Mengapa kita bermimpi dan fungsi dari mimpi telah menjadi perdebatan selama bertahun-tahun," ujar dokter di Piedmont, Dr Jennifer Butler.

Waktu untuk bermimpi

Mayoritas orang akan bermimpi sekitar dua jam per malam, sedangkan mimpi dapat terjadi dalam setiap fase tidur, namun mimpi yang paling intens terjadi pada tahap REM (rapid eye movement).

Selama tahap tidur REM, aktivitas otak meningkat dibandingkan dengan tahap non-REM.

Selama kondisi tersebut, mimpi biasanya tampak lebih jelas dan aneh, sedangkan pada fase mimpi non-REM cenderung melibatkan pikiran atau ingatan yang didasari waktu dan tempat tertentu.

Baca juga: Kenali Gejala Ginjal Tidak Sehat, Sulit Tidur hingga Darah dalam Urine

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com