Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Manusia Bermimpi Saat Tidur Menurut Sains

KOMPAS.com - Mimpi adalah gambaran, pikiran, atau perasaan yang terjadi selama tidur. Sebagian orang bisa mengalami mimpi yang berwarna, sedangkan sebagian lainnya mengalami mimpi hitam putih.

Mimpi yang muncul saat manusia tertidur adalah hal yang lumrah dialami. Mimpi indah bisa membuat orang yang mengalaminya bahagia, namun mimpi buruk bisa mengganggu bahkan menakutkan.

Akan tetapi, tak banyak orang yang tahu penyebab manusia bermimpi saat tertidur. Lantas, mengapa manusia bisa bermimpi saat tidur?

Dilansir dari laman Sleep Foundation melalui KOMPAS.com, terdapat beberapa teori yang menjelaskan penyebab manusia bermimpi saat tidur.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (22/2/2022), berikut ini penyebab manusia bermimpi saat tidur:

1. Memproses emosi

Mimpi dapat melatih kemampuan seseorang terhadap perasaan yang berbeda, dan mungkin menjadi cara yang dilakukan otak untuk mengelola emosi.

2. Membentuk memori

Bermimpi ketika tidur dapat meningkatkan fungsi kognitif untuk menguatkan memori dan mengingat informasi.

3. Membersihkan informasi

Saat sedang bermimpi, otak dinilai akan membersihkan informasi yang salah atau dirasa tidak diperlukan.

4. Aktivitas otak

Teori ini menunjukkan bahwa mimpi hanya bagian terkecil dari aktivitas otak saat tidur, yang tidak memiliki tujuan atau makna penting.

5. Pemutaran ulang memori

Mimpi juga dianggap sebagai cara otak untuk memutar ulang ingatan dari peristiwa yang baru terjadi.

Meski begitu, belum ada penjelasan yang pasti mengenai penyebab manusia bisa bermimpi saat tidur. Para ahli di bidang ilmu saraf dan psikologi pun terus melakukan percobaan untuk mengetahui yang terjadi pada otak selama manusia tidur.

“Mengapa kita bermimpi dan fungsi dari mimpi telah menjadi perdebatan selama bertahun-tahun," ujar dokter di Piedmont, Dr Jennifer Butler.

Waktu untuk bermimpi

Mayoritas orang akan bermimpi sekitar dua jam per malam, sedangkan mimpi dapat terjadi dalam setiap fase tidur, namun mimpi yang paling intens terjadi pada tahap REM (rapid eye movement).

Selama tahap tidur REM, aktivitas otak meningkat dibandingkan dengan tahap non-REM.

Selama kondisi tersebut, mimpi biasanya tampak lebih jelas dan aneh, sedangkan pada fase mimpi non-REM cenderung melibatkan pikiran atau ingatan yang didasari waktu dan tempat tertentu.

Pada tahapan tidur REM, mimpi biasanya muncul sebelum seseorang terbangun. Oleh sebab itu, tidak jarang manusia mengalami mimpi yang cukup aneh pada beberapa jam sebelum terbangun dari tidur.

Sejumlah psikolog berpendapat bahwa mimpi memberikan wawasan tentang jiwa seseorang atau kehidupan sehari-hari. Beberapa ahli pun mengatakan bahwa mimpi dapat membawa pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya dan mungkin telah terdistorsi.

“Penelitian menunjukkan, konten (isi) mimpi bisa menjadi aneh karena korteks prefrontal di otak tidak diaktifkan saat kita bermimpi,” kata Butler.

Dia menambahkan, korteks prefrontal terkait dengan penalaran tingkat tinggi, sehingga ketika bagian otak tersebut tidak diaktifkan, seseorang tidak akan menyadari aktivitas yang terjadi di mimpi.

Apakah mimpi memengaruhi kualitas tidur?

Rata-rata, mimpi yang dialami seseorang tidak memengaruhi tidur, karena kondisi ini sangat normal terjadi dan umumnya dianggap tidak berdampak bagi kualitas tidur.

Akan tetapi, mimpi buruk yang terjadi secara berulang, bisa menyebabkan seseorang takut untuk terlelap dan membuat waktu tidur berkurang. Jika siklus ini terus berlangsung, seseorang mungkin bisa mengalami insomnia.

"Mimpi buruk mungkin disebabkan oleh stres, trauma, atau bahkan obat-obatan tertentu, seperti beta blocker untuk tekanan darah tinggi atau antidepresan," ungkap Butler.

Oleh sebab itu, konsultasi dengan dokter adalah salah satu cara untuk mengetahui penyebab dari kondisi yang mengganggu dan menentukan perawatan apa yang diperlukan untuk permasalahan tidur.

(Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Bestari Kumala Dewi)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/27/201856781/penyebab-manusia-bermimpi-saat-tidur-menurut-sains

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke