Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perang Rusia-Ukraina untuk Indonesia

Kompas.com - 26/02/2022, 10:45 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Rusia telah melancarkan serangan militer ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Pihak Ukraina mengumumkan, 137 warganya tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pertama yang diluncurkan Rusia.

Rudal-rudal Rusia pun menghujani sejumlah wilayah Ukraina yang menjadi target serangan negara yang dipimpin Vladimir Putin.

Selain itu, serangan Rusia ke Ukraina juga mengguncang perekonomian dunia. Indonesia pun dinilai akan terkena dampaknya, terutama terkait dengan pasokan gandum.

Meski bukan makanan pokok, konsumsi gandung di Indonesia terbilang cukup tinggi. Gandum digunakan sebagai bahan pokok pembuatan mi instan, roti, dan makanan lain yang menggunakan tepung terigu sebagai bahannya.

Baca juga: Saat Perang Dunia, Es Krim Ternyata Jadi Makanan Favorit Prajurit

Bukan hanya dengan Rusia, Indonesia pun memiliki hubungan dagang yang erat dengan Ukraina, meski hanya mitra dagang non-tradisional.

Indonesia adalah salah satu negara importir utama gandum di dunia. Posisinya bahkan mengungguli Turki dan Mesir, dua negara yang menjadikan gandung sebagai makanan pokok.

Dikutip dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina menjadi salah satu negara teratas penyuplai gandum untuk Indonesia. Jumlahnya juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Sepanjang tahun 2020 saja, impor gandum Indonesia dari Ukraina mencapai 2,96 juta ton, jauh melampaui keseluruhan impor kedelai Indonesia dari berbagai negara di Benua Amerika.

Sebagai perbandingan, impor gandum terbesar lainnya berasal dari Argentina sebesar 2,63 juta ton dan Kanada sebanyak 2,33 juta ton pada tahun 2020.

Sementara itu, total impor gandum Indonesia pada 2020 adalah sebanyak 10,299 juta ton. Artinya, Ukraina berkontribusi pada lebih 20 persen stok gandum di Tanah Air.

Baca juga: Rute Panas Langit Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia

Besarnya impor gandum membuat Indonesia juga rutin mencatatkan defisit perdagangan dengan Kiev. Devisa Indonesia yang tersedot untuk membayar gandum impor asal Ukraina mencapai 707,568 juta dollar AS atau setara Rp 10,16 triliun (kurs Rp 14.360).

Dilansir dari Kontan melalui KOMPAS.com, nilai impor gandum dari Ukraina mencapai 710 juta dollar AS. Selain gandum, produk impor lain dari Ukraina adalah besi baja.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (25/2/2022), Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, perang antara Rusia dan Ukraina pun dikhawatirkan akan mempengaruhi stok gandum di Indonesia.

“(perang Rusia-Ukraina) ini dikhawatirkan akan mempengaruhi stok gandum dan produsen makanan di dalam negeri,” ujar Bhima.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com