Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Mi Panjang Umur yang Hanya Dinikmati 5 Kali dalam Setahun

Kompas.com - 22/02/2022, 11:30 WIB
Kompasianer Jeniffer Gracellia,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

KOMPAS.com - Jika membahas tentang mi, ada sebuah hidangan unik yang dikenal dengan Mi Panjang Umur atau Long Life Noodle.

Sekarang mungkin mudah menemukan mi panjang umur di restoran yang menyediakan chinese food.

Keunikannya adalah hidangan ini dalam tradisi keluarga Tionghoa jarang dinikmati setiap hari, melainkan lima kali dalam setahun. Jadi ketika menikmati hidangan ini pada hari biasa, itu menjadi hal yang aneh.

Hidangan yang mudah dimasak dengan bahan yang sederhana ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa.

Baca juga: Resep Mi Panjang Umur Khas Imlek, Jangan Terputus Saat Dimasak

Asal mula mi panjang umur

Tradisi mi panjang umur dipercayai berasal dari pemerintahan Dinasti Han yang memerintah dari tahun 202 Sebelum Masehi hingga 9 Masehi. Cerita yang menjadi latar belakang lahirnya tradisi ini pun cukup lucu.

Sebuah cerita menceritakan bagaimana Kaisar Wu yang memimpin Dinasti Han saat itu sedang berdiskusi dengan para menterinya mengenai philtrum.

Mereka membahas bagaimana philtrum yang berada di tengah-tengah hidung dan mulut itu memiliki arti, dimana 1 cm dari jarak tersebut mengartikan hidup 100 tahun.

Kaisar Wu kemudian ditertawai oleh menterinya yang bernama Dong Fangshou. Menteri Dong tertawa karena membayangkan betapa panjangnya wajah Peng Zu jika apa bahasan mengenai philtrum tersebut benar.

Peng Zu sendiri adalah seorang pria yang terkenal yang dipercayai sebagai legenda umur panjang, dimana dipercaya hidup selama 833 tahun.

Jika menggunakan pendapat Kaisar Wu, tentu wajah Peng Zu sangatlah panjang. Oleh karena itu pendapat Kaisar Wu pun ditolak mentah-mentah dan ditertawai oleh menteri-menterinya.

Walaupun ditertawai, sepertinya pendapat Kaisar Wu justru menjadi tradisi yang dipercayai hingga sekarang. ? (miàn) yang diartikan sebagai wajah, juga dapat diartikan sebagai mi.

Kepercayaan Kaisar Wu adalah wajah yang panjang berarti umur yang panjang juga dapat diartikan menjadi mi yang panjang berarti umur yang panjang.

Selain asal usulnya yang tercatat ketika masa Dinasti Han, penemuan mengenai populernya mi panjang umur juga dicatat ketika masa Dinasti Tang yang menguasai tanah Tiongkok dari tahun 618 hingga 907.

Hal ini diakui dengan penemuan sebuah kutipan puisi karya Liu Yuxi, seorang penulis puisi terkenal dari Dinasti Tang.

"Memegang mi dengan sumpit sambil menyebutkan doa-doa untuk lahirnya masa depan yang lebih cerah", dikutip dari puisi Liu Yuxi.

Sebagai tradisi yang sudah dipegang sejak beribu-ribu tahun lalu, selain cerita mengenai Kaisar Wu dan puisi Liu Yuxi juga ditemukan cerita mengenai mi umur panjang lainnya dari berbagai dinasti.

Fu Lu Shou dimana Dewa Shouxing yang dipercayai membawa umur panjang berada di sisi paling kiri.Via Wikipedia.org Fu Lu Shou dimana Dewa Shouxing yang dipercayai membawa umur panjang berada di sisi paling kiri.

Lima konsep berkah

Umur yang panjang adalah salah satu dari 5 konsep berkah yang dihormati oleh keturunan Tionghoa. Lima berkah tersebut adalah kesehatan, kekayaan, umur panjang, cinta kebajikan, dan kematian yang damai.

Umur yang panjang beriringan dengan ajaran Taoisme, yakni seorang manusia sudah seharusnya menghargai kehidupannya yang sekarang.

Hal ini mungkin meningkatkan keinginan untuk memiliki umur yang panjang, bahkan mencapai keabadian.

Baca juga: Resep Mi Panjang Umur atau Siu Mie, Makanan Khas Imlek

Umur yang panjang juga digambarkan melalui kepercayaan kepada Dewa Nanji Laoren, salah satu dari tiga bintang Fu Lu Shou.

Fu Lu Shou adalah tiga dewa yang populer dan dipercayai masing-masing merepresentasikan keberuntungan (Fu), kekayaan (Lu) dan umur panjang (Shou)

Dewa Nanji Laoren atau yang disebut juga dengan Shouxing dipercayai memiliki kemampuan untuk mengendalikan takdir dari sebuah negara hingga panjang usia dari seluruh makhluk hidup.

Dewa Nanji Laoren biasanya digambarkan sebagai seorang pria tua dengan janggut putih yang panjang, membawa buah persik (lambang umur panjang) dan tongkat berkepala naga.

Mi panjang umur dengan hidangan lainnya.Kompasianer Jeniffer Gracellia Mi panjang umur dengan hidangan lainnya.

Lima kali setahun

Berkat Kaisar Wu, tradisi mengonsumsi mi untuk mendapatkan umur yang panjang masih dilakukan sebagian masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Karena maknanya yang spesial, mi panjang umur tidak dapat dikonsumsi pada hari-hari biasa.

Terhitung dalam satu tahun, penulis hanya dapat mengonsumsi hidangan spesial ini 5 kali setahun pada 5 hari perayaan yang spesial. 5 hari tersebut adalah hari ulang tahun, Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, Festival Hari Bakcang dan Festival Kue Bulan.

Biasanya mi panjang umur disajikan bersama dengan telur merah, yang menjadi simbol kelahiran atau awal yang baru, ketika merayakan hari ulang tahun.

Sedangkan di perayaan penting lainnya mi panjang umur disajikan bersama dengan hidangan lain yang juga memiliki makna dan tradisi yang berakar kuat.

Ketika seorang warga keturunan Tionghoa membawa bekal mi panjang umur di hari biasa ke sekolah, maka sudah pasti salah satu dari anggota keluarganya sedang berulang tahun pada hari itu.

Aturan menikmati mi panjang umur

Menikmati mi panjang umur pun tidak dengan sembarangan. Ada aturan khusus. Pertama adalah jangan pernah memotong satu mi pun dari hidangan mi panjang umur.

Terdapat kepercayaan ketika seseorang memotong mi tersebut, maka ia juga ikut memotong atau mempersingkat umurnya.

Ini juga berlaku ketika seseorang memakannya, maka harus langsung dilahap secara utuh tanpa digigit.

Peraturan yang kedua adalah mi juga tidak boleh terputus ketika dimasak. Mi harus dihidangkan apa adanya. Peraturan yang ketiga adalah harus menggunakan sumpit.

Cara menghidangkan mi panjang umur

Setiap keluarga memiliki resepnya masing-masing dalam menghidangkan mi panjang umur. Berbagai jenis mi juga digunakan, dari mi kuning, mi telur, hingga misua.

Pada beberapa keluarga keturunan Tionghoa, mi panjang umur selalu disediakan dengan misua.

Baca juga: Sering Menggumpal? Coba 4 Cara Olah Mi untuk Bikin Mi Goreng

 

Misua adalah mi berwarna putih halus dan tipis yang terbuat dari tepung terigu.

Bumbu yang digunakan juga berbagai macam. Jika di restoran, menghidangkan mi panjang umur biasanya menggunakan kecap manis, saus tiram hingga minyak wijen.

Namun ada juga yang memasak mi panjang umur tidak menggunakan banyak bumbu. Hanya menambahkan garam, penyedap rasa dan bawang putih.

Sementara bahan campurannya ada yang menggunakan kacang buncis, wortel, jamur shitake dan potongan telur dadar.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Asal-usul dari Mi Panjang Umur yang Dikonsumsi 5 Kali Setahun"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com