Bukan Hanya Kotor, Ternyata Ini Penyebab Tikus Masuk ke Rumah

KOMPAS.com - TIkus adalah hama yang seringkali masuk ke rumah, sehingga menjadi permasalahan yang banyak dialami bagi penghuni rumah.

Banyak orang menganggap rumah yang kotor dan jorok adalah pemicu tikus masuk ke rumah.

Namun benarkah rumah kotor dan jorok bisa menarik tikus masuk ke rumah seseorang?

Dilansir dari Rentokil, Selasa (8/2/2022), ternyata ada 3 penyebab yang membuat tikus masuk ke dalam rumah, berikut penjelasannya:

Baca juga: 3 Hal yang Membuat Tikus Masuk ke Rumah

Adanya sumber makanan

Perlu diketahui bahwa tikus dapat dengan mudah mendeteksi keberadaan makanan di rumah seseorang menggunakan kumisnya.

Mereka menggunakan kumisnya layaknya manusia menggunakan sidik jari untuk menyentuh atau merasakan sesuatu.

Kumis yang dimiliki tikus juga berfungsi sebagai pemberi rasa sentuhan yang sangat sensitif, sehingga membantu mereka menemukan dan membedakan makanan yang ditemukan.

Hewan pengerat ini akan memakan apa pun yang dimakan oleh manusia. Ketika menemukan makanan di lemari atau laci dapur, tikus akan dengan senang hati memakannya.

Oleh karena itu, kamu perlu waspada ketika melihat makanan yang terlihat rusak karena gigitan tikus. Sebaiknya kamu segera membuang makanan yang sudah tercemar oleh gigitan tikus.

Sebab, tikus dapat mengontaminasi makanan melalui urin atau fesesnya, kemudian menyebarkan penyakit berbahaya seperti Salmonella yang diikuti dengan gejala diare akut.

Menemukan sumber air

Tikus dapat menemukan sumber air sama seperti cara mereka menemukan sumber makanan di rumahmu.

Untuk mendapatkan sumber air, tikus seringkali mencari rumah dengan kondisi pipa air dan kepala keran yang bocor hingga mangkuk minuman hewan peliharaan.

Terdapat tempat berlindung

Tikus umumnya selalu mencari tempat berlindung yang dapat ditemukan di dalam dan di luar rumah untuk mereka jadikan sebagai sarang.
Baca juga: Tanda-tanda Tikus Masuk Rumah, Salah Satunya adalah Bau Amis Ikan

Tikus tidak pernah kehabisan akal. Mereka dapat membangun sarangnya hanya dengan memanfaatkan hampir semua jenis bahan atau puing-puing yang mereka temukan di loteng atau taman.

(Sumber : Kompas.com Penulis Abdul Haris Maulana | Editor Abdul Haris Maulana)