Peluang Kerja di Jepang bagi Lulusan SMA dengan Gaji Rp 20 Juta Per Bulan

KOMPAS.com - Simak lowongan kerja di Jepang 2022 bagi lulusan SMA/SMK dengan gaji hingga Rp 20 juta per bulan.

Angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran pada Agustus 2021 mencapai 9,1 juta orang.

Tingginya angka pengangguran di Indonesia, terlebih di masa pandemi COVID-19, mendorong LPK Kebun untuk jemput bola dengan melakukan sosialisasi langsung ke peserta di daerah.

Selain itu, LPK Kebun juga bekerja sama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) di sejumlah daerah.

Baca juga: Lowongan Kerja Auto2000 untuk Lulusan S1, Buru Daftar

Perusahaan yang didirikan oleh Indra Kesuma Nasution PhD dan Dr Eng Mardiansyah Mardis pada 2017 itu telah memberangkatkan banyak lulusan SMA/SMK sederajat untuk bekerja di Jepang.

“LPK Kebun ini didirikan oleh para profesional, master, dan doktoral dari universitas ternama di Jepang yang diinisiasi oleh ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan. Berbekal pengalaman dan jaringan bisnis dengan perusahaan Jepang, kami ingin membantu para lulusan SMA/SMK serta perguruan tinggi untuk memiliki kesempatan magang dan bekerja di Jepang,” kata Indra Kesuma Nasution, pendiri sekaligus Advisor LPK Kebun, kepada Kompas.com dalam keterangan tertulis, Rabu (9/2/2022).

Di Negeri Sakura, lanjut Indra, potensi para lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi ini bisa dikembangkan karena mereka dapat bekerja di sejumlah perusahaan yang menerapkan budaya disiplin tinggi.

Apa yang dilakukan LPK Kebun ini juga bertujuan untuk mendukung program Pemerintah Indonesia dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Seleksi ketat

Wakil Direktur LPK Kebun, Popo Febrian MHum menuturkan, sebelum diberangkatkan ke Jepang, para peserta mendapatkan pelatihan dan pendidikan di LPK Kebun yang berada di Bekasi, Jawa Barat.

Mereka lebih dulu diseleksi dengan ketat untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan standar perusahaan Jepang.

“Di LPK Kebun, para calon peserta kami latih Bahasa Jepang. Jadi begitu siap diberangkatkan, Bahasa Jepang mereka sudah berada di level N3 atau N4 atau sesuai standar yang telah kami tentukan," jelas Popo.

Selain itu, lanjut Popo, mereka juga dilatih bagaimana membentuk karakter, kepribadian, dan kedisiplinan. Dua poin penting dalam standar pendidikan kami adalah 'Seikaku' yang berarti cara mereka berperilaku, dan 'komunik?shon n?ryoku' yang berarti kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Jepang.

Popo menambahkan, sampai saat ini sudah ribuan orang merasakan manfaat magang di Jepang.

Para peserta ini menjalani program magang di Jepang selama satu atau tiga tahun, sesuai pilihan mereka.

Sementara ratusan calon peserta lainnya tinggal menunggu untuk diberangkatkan.