Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Vaksin Booster Beri Perlindungan terhadap Delta dan Omicron

Kompas.com - 23/01/2022, 16:30 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster dari vaksin Pfizer dan Moderna dilaporkan bisa memberi perlindungan yang lebih baik pada pasien Covid-19. Laporan ini dirilis oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS pada Jumat (21/1/2022).

CDC menyebut bahwa pemberian vaksin booster dengan Pfizer dan Moderna lebih dari 90 persen efektif terhadap varian Delta dan Omicron. Efektivitas hanya dua dosis ditemukan berkurang menjadi 57 persen setelah enam bulan.

Melansir BBC pada Sabtu (22/1/2022), Pejabat AS telah meminta kepada masyarakat yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster.

Menurut penelitian CDC, efektivitas vaksin terhadap pasien rawat inap Covid-19 setelah dua dosis adalah 90 persen sampai enam bulan setelah dosis kedua. Pascaenam bulan, efektivitas turun menjadi 81 persen.

Baca juga: Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Beri Perlindungan terhadap Delta dan Omicron hingga 90 Persen

Namun, dua minggu setelah pemberian vaksin booster, efektivitas terhadap rawat inap meningkat menjadi 94 persen.

Selama lonjakan yang lebih baru dalam kasus varian Omicron, tingkat efektivitas setelah dua dosis mencapai 81 persen dari dua minggu hingga enam bulan, sebelum turun menjadi 57 persen. Dua minggu setelah booster, efektivitas meningkat menjadi 90 persen.

Studi CDC ini didasarkan pada data dari 88.000 pasien rawat inap di 10 negara bagian AS.

Ilustrasi vaksin Covid-19.SHUTTERSTOCK/ M-FOTO Ilustrasi vaksin Covid-19.

 

Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster: Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna

Studi lain yang juga dilakukan oleh CDC menghasilkan temuan bahwa orang-orang yang menerima suntikan booster secara signifikan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terinfeksi Omicron.

Studi ini dilakukan CDC dari data pada 25 departemen kesehatan di negara bagian dan lokal Amerika Serikat.

Dalam studi tersebut, ditemukan juga fakta bahwa di antara pasien yang menerima booster, ada rata-rata 149 kasus per 100.000 orang. Ini berbanding dengan rata-rata 255 kasus per 100.000 orang di antara pasien yang hanya menerima dua dosis vaksin.

Sementara itu sebuah studi terpisah, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, menyebut bahwa penerima vaksin booster 66 persen lebih rendah dalam kemungkinan tertular dan mengalami gejala Covid-19.

Di AS sendiri, saat ini sebaran varian Omicron menyebabkan peningkatan jumlah pasien rawat inap karena Covid-19. Jumlah pasien rawat inap di negeri ‘Paman Sam’ itu saat ini mencapai lebih dari 150.000 melampaui rekor sebelumnya.

Baca juga: Masyarakat yang Sudah Miliki Tiket Vaksin Booster Diimbau Segera Ikut Vaksinasi

Jumlah pasien rawat inap Covid-19 mulai mengalami penurunan untuk wilayah New York dan Washington DC. Hal ini membuat beberapa ahli berspekulasi bahwa Omicron telah mulai mencapai puncaknya di beberapa daerah.

Namun, para pejabat memperingatkan bahwa bagian lain AS mungkin masih beberapa minggu lagi dari puncaknya.

Di Indonesia sendiri, distribusi vaksin booster sudah mulai dilakukan per 12 januari 2021 lalu. Saat ini sasaran penerima vaksin booster diutamakan kepada lansia dan kelompok rentan terlebih dahulu.

(Sumber:Kompas.com/Bernadette Aderi Puspaningrum | Editor: Bernadette Aderi Puspaningrum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com