Kendati begitu, Supari menjelaskan, berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan pada periode puncak musim hujan 2022 lebih rendah daripada tahun 2021 lalu.
Namun, prediksi curah hujan yang tidak lebih tinggi dibandingkan tahun lalu ini bukan berarti tidak ada potensi kondisi cuaca ekstrem terjadi.
"Prediksi kami (curah hujan) tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu," kata dia.
"Tapi sangat mungkin terjadi kondisi ekstrem individual yang lebat dari tahun lalu, terutama event-event (peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem atau hujan lebat) yang skalanya kecil," imbuhnya.
Baca juga: Sampai Kapan Puncak Musim Hujan Berlangsung? Ini Prediksi BMKG
Adapun wilayah yang diprakirakan akan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2022 yakni sebagai berikut:
Dengan masih berlangsungnya puncak musim hujan, masyarakat diminta untuk tetap tenang sembari meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi sebagai bentuk antisipasi dari potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
"Waspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor," tegasnya.
Tidak hanya banjir dan tanah longsor, dalam kondisi seperti saat ini risiko bencana seperti rob, jalan licin dan berlubang, pohon tumbang, angin kencang juga perlu diwaspadai.
(Sumber:Kompas.com/Penulis: Luthfia Ayu Azanella, Ellyvon Pranita | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.