Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan BMKG soal Puncak Musim Hujan dan Penyebab Banyak Terjadi Banjir

Awal pekan ini misalnya, banjir Jakarta yang terjadi sejak Selasa (18/1/2022), belum surut hingga keesokan harinya, dan justru makin meluas.

Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pada Selasa (18/1/2022) lalu, terdapat sekitar 93 RT yang terendam banjir dengan ketinggian air 40-100 cm.

Bahkan, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Moh Insaf mengatakan, sampai pukul 15.00 WIB di hari yang sama, terjadi penambahan titik banjir di Jakarta menjadi 102 RT.

Apalagi ketika terjadi hujan lebat atau hujan turun dengan intensitas sedang dalam durasi yang cukup lama, maka beberapa kawasan permukiman warga hingga jalanan protokol ibu kota akan tergenang air, sehingga membutuhkan waktu beberapa jam sampai air surut kembali.

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga melanda wilayah lain, seperti Palembang dan Jember. Hujan deras yang mengguyur pada kabupaten Jember pada Senin (17/1/2022) lalu juga menyebabkan puluhan rumah milik 45 kepala keluarga di Kecamatan Patrang dan Kaliwates, Jember, terendam banjir.

Meski banjir-banjir yang melanda Jakarta dan Jember tidak mengakibatkan korban jiwa, banyak aktivitas masyarakat yang menjadi terganggu.

Tak sedikit juga warga yang terpaksa mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir. Tak hanya itu beberapa fasilitas publik juga ikut terdampak.

Sementara itu berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di awal 2022 ini, banjir sudah dilaporkan terjadi di sejumlah daerah, di antaranya:

  • Aceh Timur (Aceh)
  • Padang Lawas (Sumatera Utara)
  • Semarang (Jawa Tengah)
  • Bungo (Jambi) Kediri (Jawa Timur)
  • Nunukan (Kalimantan Utara)
  • Jayapura (Papua)
  • Cirebon (Jawa Barat)
  • Balangan (Kalimantan Selatan)
  • Solok (Sumatera Barat)
  • Jember (Jawa Timur)
  • Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan)
  • Garut (Jawa Barat)
  • Konawe (Sulawesi Tenggara).

Lalu apa yang menyebabkan sejumlah daerah di Indonesia dilanda banjir dalam waktu yang berdekatan?

Penyebab banjir di banyak daerah

Banjir yang melanda daerah-daerah di Indonesia dalam waktu berdekatan ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan intensitasnya yang sering.

Selain itu, menurut Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari, saat ini memang sebagian besar wilayah Indonesia berada di periode puncak musim hujan.

"Memang sebagian sedang dan masih akan mengalami puncak musim hujan," kata Supari menjelaskan banjir yang terjadi di banyak daerah terjadi kepada Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

BMKG memperkirakan, puncak musim hujan di 244 dari 342 zona musim (ZOM) di Indonesia terjadi terjadi di dua bulan pertama tahun 2022 ini.

Itu artinya mayoritas wilayah di Indonesia saat ini masih ada di tengah puncak musim hujan. Adapun akhir musim penghujan diprediksi akan terjadi pada April-Mei mendatang.

Kendati begitu, Supari menjelaskan, berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan pada periode puncak musim hujan 2022 lebih rendah daripada tahun 2021 lalu.

Namun, prediksi curah hujan yang tidak lebih tinggi dibandingkan tahun lalu ini bukan berarti tidak ada potensi kondisi cuaca ekstrem terjadi.

"Prediksi kami (curah hujan) tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu," kata dia.

"Tapi sangat mungkin terjadi kondisi ekstrem individual yang lebat dari tahun lalu, terutama event-event (peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem atau hujan lebat) yang skalanya kecil," imbuhnya.

Adapun wilayah yang diprakirakan akan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2022 yakni sebagai berikut:

  • Sebagian wilayah Sumatera bagian selatan
  • Seluruh wilayah di Pulau Jawa Seluruh wilayah di Pulau Bali
  • Seluruh wilayah di Nusa Tenggara Barat
  • Seluruh wilayah di Nusa Tenggara Timur
  • Sebagian Kalimantan Selatan
  • Beberapa wilayah di Pulau Sulawesi

Dengan masih berlangsungnya puncak musim hujan, masyarakat diminta untuk tetap tenang sembari meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi sebagai bentuk antisipasi dari potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.

"Waspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor," tegasnya.

Tidak hanya banjir dan tanah longsor, dalam kondisi seperti saat ini risiko bencana seperti rob, jalan licin dan berlubang, pohon tumbang, angin kencang juga perlu diwaspadai.

(Sumber:Kompas.com/Penulis: Luthfia Ayu Azanella, Ellyvon Pranita | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/22/125000981/penjelasan-bmkg-soal-puncak-musim-hujan-dan-penyebab-banyak-terjadi-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke