Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Panas, Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Belum Bisa Dievakuasi

Kompas.com - 05/12/2021, 13:24 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Relawan bencana berdatangan ke lokasi erupsi Gunung Semeru sejak Sabtu (4/12/2021).

Mereka berupaya mengevakuasi para korban dengan menyisir sejumlah lokasi terdampak bencana, terutama di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.

Tim relawan dari Kabupaten Jember turut membantu penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru di kabupaten Lumajang.

Saat melakukan penyisiran, relawan menemukan jenazah ibu dan anak di Dusun Curahkoban, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

“Kami menemukan ada beberapa jenazah tadi, ada ibu dan anak yang berpelukan atau digendong,” kata Ketua Badan Rescue (Baret) Nasdem Jember David Handoko Seto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Pemerintah Tak Punya Alarm Peringatan Dini?

Jenazah penggali pasir belum terhalang lahar panas

Tim relawan beranggotakan 15 orang itu juga menemukan sejumlah jenazah diduga penggali pasir di Kecamatan Pronojiwo.

Jenazah para penggali pasir tersebut terjebak di dalam truk.

David mengakui bahwa tim relawan belum bisa mengevakuasi jenazah itu lantaran lahar di sekitar wilayah tersebut masih panas.

Pihaknya kesulitan melakukan evakuasi karena kendaraan roda empat tak bisa masuk ke wilayah itu.

Mereka menggunakan motor trail. “Ketika tiba di sana, kami assesment untuk dilaporkan pada tim evakuasi,” ujar dia.

Baca juga: Cerita Relawan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru, Temukan Jasad Ibu dan Anak Berpelukan

Menurut David, relawan yang diterjunkan ke lokasi terdampak bencana di Kabupaten Lumajang memiliki tugas berbeda di sejumlah lokasi pengungsian.

Selain menyisir lokasi bencana dan mengevakuasi korban erupsi Semeru, tugas lainnya ialah menyalurkan logistik, pemulihan trauma, dan mendirikan posko untuk menangani pengungsi.

“(Posko) kami sendiri ada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro,” ucap dia.

 

Nekat mengambil pakaian

Sementara itu, Muchsin menjelaskan, dirinya nekat kembali ke desa karena untuk mencari baju atau harta miliknya yang masih bisa diselamatkan.

"Saya ke sini mengambil baju-baju yang masih bisa diselamatkan. Syukurlah keluarga semua aman," kata Muchsin. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com