Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Wilayah Terjadi Banjir, Kapan Masuk Puncak Musim Hujan?

Kompas.com - 13/11/2021, 10:35 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

 

KOMPAS.com - Hujan lebat melanda sejumlah wilayah di Indonesia menyebabkan munculnya bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang.

Salah satunya banjir yang terjadi di Alor Nusa Tenggara Timur (2/11/2021) dan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur (4/11/2021).

Akibat bencana ini, banyak menenggelamkan rumah warga, sawah dan fasilitas umum warga rusak, bahkan mengakibatkan korban jiwa.

Seperti diketahui, umumnya bencana banjir ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang turun.

Melihat kondisi tersebut, kapankah puncak musim hujan terjadi?

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari PhD mengatakan bahwa saat ini sebagian besar wilayah di Pulau Jawa memang memasuki musim peralihan, yaitu dari musim kemarau ke musim hujan.

"Untuk sebagian besar (Pulau) Jawa memang sekarang musim peralihan, dari musim kemarau ke musim hujan," ujarnya.

Baca juga: Sering Hujan dan Banjir, Apakah Sudah Masuk Puncak Musim Hujan? Ini Kata BMKG

Hal ini yang menyebabkan sejumlah wilayah mengalami hujan lebat disertai petir atau kilat dan anging kencang, sehingga masyarakat diminta untuk waspada terhadap banjir bandang dan bencana hidrometeorologi lainnya.

Namun Supari menambahkan, puncak musim penghujan di Indonesia terjadi pada waktu yang beragam.

Ia memperkirakan puncak musim hujan bukan pada bulan November atau Desember tahun ini.

"Puncak musim hujan (terjadi) beragam di Indonesia, paling banyak di Bulan Januari dan Februari," ujarnya.

Adapun penyebab curah hujan tinggi saat ini, yakni karena MJO sedang aktif di pesisir barat Sumatra, dan berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat meliputi Samudra Hindia barat Aceh, perairan barat hingga utara Aceh, Aceh, Sumatera Utara.

Selain itu, ada pula pengaruh dari gelombang ekuator yang terjadi di Indonesia, yaitu Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat.

Gelombang rossby ekuator mempengaruhi wilayah Samudra Hindia barat Sumatera, Aceh, Sumatera Utara, Selat Malaka, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Samudra Hindia selatan Jawa - NTT, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, dan perairan utara Halmahera hingga Papua yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Mitigasi bencana di musim hujan

Berikut ini mitigasi bencana saat musim hujan yang perlu dilakukan pihak-pihak terkait, antara lain:

Memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air atau drainase tidak tersumbat atau lancar.

Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.

Baca juga: Pengamat Nilai Anies Tak Elok Melawak di Saat Warga Jakarta Terdampak Banjir

Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif.

Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombanh tinggi).

Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

(Sumber: Kompas.com Penulis Ellyvon Pranita | Editor Bestari Kumala Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com