Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Varian Baru Virus Corona AY.4.2, Perketat Prokes

Kompas.com - 30/10/2021, 10:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Varian baru virus corona AY.4.2 saat ini tengah diamati pemerintah karena sudah berkembang di Inggris.

Pemerintah juga melakukan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya penularan varian tersebut ke Tanah Air.

"Pemerintah memaksimalkan pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan yaitu karantina perjalanan, 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksin," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring, Kamis (28/10/2021).

Terkait aturan karantina kesehatan, pemerintah masih merujuk pada Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 20 Tahun 2021 yang mulai berlaku 14 Oktober lalu.

Dalam SE tersebut dikatakan bahwa setibanya di Indonesia, pelaku perjalanan internasional wajib menjalani karantina selama 5x24 jam.

Bagi WNI yang merupakan pelajar/mahasiswa atau pegawai pemerintah yang kembali dari perjalanan dinas, biaya karantina ditanggung oleh pemerintah.

Sementara, WNI di luar kriteria tersebut melakukan karantina di tempat akomodasi yang mendapat rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19.

Baca juga: Cegah Masuknya Corona Varian AY.4.2, Ini Langkah Pemerintah

Ketentuan yang sama juga berlaku bagi WNA. Setelah menjalani karantina selama 5 hari, pelaku perjalanan wajib melakukan tes PCR. Jika hasilnya negatif, maka pelaku perjalanan dapat melanjutkan perjalanan.

Namun, jika hasilnya positif maka pelaku perjalanan wajib menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat atau rumah sakit dengan biaya ditanggung pemerintah bagi WNI, dan biaya mandiri untuk WNA.

"Agar dapat mencegah masuknya semua jenis varian baru sekaligus meminimalisir pembentukan mutasi baru di dalam negeri," ujar Wiku.

Wiku mengatakan, AY sejatinya bukan varian virus baru. Varian itu merupakan bagian dari varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan.

"Jenis varian AY dari mutasi Delta ini cukup beragam yaitu dari AY.1 hingga AY.2.8," jelasnya.

Menurut Wiku, hingga kini belum diketahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi Covid-19.

"Karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung," kata dia.

(Sumber: Kompas.com Penulis Fitria Chusna Farisa | Editor Dani Prabowo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com