Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Atlet Muaythai Tasikmalaya yang Berprestasi, Tempat Latihan Rebutan dengan Dekorasi Pernikahan

Kompas.com - 17/10/2021, 08:43 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Ini kisah perjuangan para atlet Muaythai di Tasikmalaya demi mengejar prestasi di tengah segala keterbatasan, mulai biaya hingga tempat.

Mereka terbiasa berlatih di Gedung Ukhuwah yang berada tepat di perempatan menuju Pondok Pesantren Cipasung dan Jalan Cisinga, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Seperti biasa, hari Jumat dan Selasa petang di setiap minggunya merupakan jadwal latihan atlet beladiri Muaythai yang selalu digelar di sana.

Namun saat itu kebingungan mulai timbul. Ketika memasuki arena berlatih, di dalam gedung telah dipenuhi peralatan dan perlengkapan dekorasi pernikahan.

Tidak ada ruang sedikit pun yang bisa digunakan secara bebas untuk atlet-atlet Muaythai Pengcab Kabupaten Tasikmalaya agar leluasa bergerak.

Karena saat itu memang sudah jadwalnya dengan gedung yang telah dibayar setiap bulan, akhirnya para pekerja menghentikan sementara pekerjaannya melakukan dekorasi.

“Terkadang kami sempat bersitegang juga, meski mereka akhirnya mengalah karena memang hari ini jadwal bagi kami dengan gedung yang telah kami bayar dari iuran anak-anak yang datang berlatih,” ungkap Pelatih Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya, Adi Septian Nugraha, kepada Kompas.com via keterangan tertulis yang kemudian dikonfirmasi ulang melalui sambungan telepon, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Atlet Muaythai Peraih Medali Emas PON Papua Dijemput Naik Pikap, Ini Penjelasan Wagub NTT

Kondisi ini kerap terjadi, terutama pada jadwal latihan setiap hari Jumat di mana Sabtu dan Minggu terkadang gedung disewakan untuk pernikahan atau kegiatan lainnya yang membutuhkan persiapan sehari sebelumnya.

“Makanya, ingin sekali kami memiliki tempat yang refresentatif untuk berlatih dengan peralatan yang memadai. Sehingga anak-anak tidak perlu lagi memikirkan iuran untuk membayar sewa gedung setiap bulannya,” kata Adi.

Proses latihan

Adi menceritkan proses latihan beladiri asal Thailand itu.

Setelah melakukan doa bersama, tahapan pemanasan dimulai hingga kemudian diwajibkan untuk lari selama kurang lebih 15 menit. Ditambah sprint bolak balik dengan waktu yang ditentukan.

Kemudian berlatih teknik gerakan shadow yang masing-masing dengan tahapan waktu, yang diakhiri dengan pushup, sit up, dan lain sebagainya.

Ketika waktu istirahat diberikan, mereka kemudian memasang handwrap atau pelindung tangan sebelum memakai gloves atau sarung tinju.

Namun, jangan tanya samsak yang akan digunakan untuk berlatih. Karena para pelatih akan mengenakan bellypad serta padding untuk memantapkan teknik pukulan, tendangan, elbow, ataupun knee, pada teknik beladiri muaythai.

“Hanya mengandalkan badan saja, dipukuli atau ditendang oleh atlet dengan tenaga yang luar biasa itu sudah biasa. Meski kadang tangan dan badan gemetar karena cukup melelahkan,” ujar Adi yang telah mengantongi sertifikat nasional sebagai pelatih beladiri Muaythai.

Di luar pelatihan hari resmi tersebut, atlet-atlet itupun diberikan jadwal latihan yang cukup padat. Termasuk mengatur pola makan demi menyesuaikan dengan kelas yang dipertandingkan.

Prestasi pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya

Atlet-atlet Muaythai Kabupaten Tasikmalaya seusai berlatih.Dok Muaythai Pengcab Tasikmalaya Atlet-atlet Muaythai Kabupaten Tasikmalaya seusai berlatih.

Dengan segala keterbatasan tersebut, Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya dengan Manager Tim saat ini Ferywan Triyono tersebut ternyata mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang menjuarai berbagai even yang diselenggarakan di sejumlah daerah.

Sebut saja, Rifki Nurjaman yang mampu meraih medali perak Kejurda Jabar kelas 51 kg. Sinta meraih medali perak porda 2018 di Bogor pada kelas 60kg.

Rivaldi Nugraha meraih medali emas even Ksatria Fight 2019 di Bandung kemudian medali perak Kejurda Cirebon 2019 kelas 54 kg.

Selanjutnya Rizki Rahayu meraih medali emas Kejurnas Tangerang dan medali emas kejurda Bandung, serta medali perak event Ksatria Fight Jakarta kelas 57 kg.

Kemudian M Rivaldy medali perunggu porda 2018 di Bogor kelas 48 kg dan Kejurda Cirebon meraih perunggu pada tahun 2019.

Dhalvas menyabet medali perak Kejurda Cirebon 2019 kelas 48kg.

Sansan mendapat medali perak Kejurda Cirebon 2019 kelas 45kg; M Azis medali emas even cirebon, medali perunggu porda 2018 di Bogor kelas 67 kg; Indri medali perak Porda 2018 Bogor; Fania medali perunggu Porda 2018 Bogor dan; Oki Nirmalasari medali emas Porda Bogor 2018.

Aulian medali perunggu porda Bogor 2018 dan medali emas Kejurda Bekasi kelas 57 kg, serta Deva medali emas event Ksatria Fight dan perunggu Kejurda Cirebon kelas 65kg.

Kemudian satu atlet perempuan dengan jam terbang tinggi serta prestasi yang luar biasa adalah Falda Pramesti dengan catatan Juara 2 Jabar Muaythai Challenge 2014, juara 2 Wali Kota Cup Tangerang 2015, juara 2 Bandung Fighting Club 2015, juara 1 Kejurda Jawa Barat di Bekasi 2016, juara 1 Kejurda Jawa Barat di Tasikmalaya tahun 2016, dan juara 2 BFC Duel 2016.

Falda juga meraih juara 1 DK Kickboxing Jawa Barat 2017, Juara 3 Babak kualifikasi porda 2017, juara 1 Ksatria Muaythai sesi 1 Bekasi 2018 menganugerahkannya sebagai The Best Female Fighter. Lalu ia juga meraih juara 1 Ksatria Muaythai Final Jakarta 2018, serta juara 3 Porda Jawa Barat 2018.

Butuh tempat latihan

Melihat deretan prestasi yang ditorehkan anak-anak muda Kabupaten Tasikmalaya tersebut, Rifaldi mengaku rasanya tidaklah berlebihan jika Pemkab Tasikmalaya berseia memberikan perhatian lebih.

Misalnya menyediakan tempat berlatih yang representatif, tidak lagi harus rebutan dengan dekorasi acara pernikahan. Serta ditunjang pula dengan perlengkapan yang memadai, dengan pola keseimbangan asupan gizi dan diet makanannya.

“Karena terus terang kerasnya berlatih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan harus menjaga pola makan demi tetap berada pada kelas yang saya tempati untuk pertandingan. Misal harus turun sampai 6 kilogram, itu harus dijaga sampai menjelang pertandingan bahkan sampai naik ring,” ujar Rifaldi Nugraha yang sedang bersiap menjelang dilaksanakannya Babak Kualifikasi Porda Jabar di Subang Jawa Barat Desember 2021 mendatang.

Baca juga: Raih Medali Emas PON Papua, Atlet Muaythai Pulang ke NTT Dijemput Mobil Pikap, Ini Ceritanya

Pengurus yang juga pelatih Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya, Fikri Taopik menambahkan, setiap triwulan KONI selalu memberikan uang pembinaan untuk atlet yang dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Tetapi merogoh kocek pribadi para pengurus justru lebih besar dikeluarkan, demi memberikan dukungan sepenuhnya terhadap atlet yang penuh semangat untuk mengharumkan nama daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com