Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Pelajaran Sosial dari Viralnya Video Baim Wong Marahi Kakek Suhud

Kompas.com - 16/10/2021, 10:16 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Seminggu lalu viral sebuah video yang menunjukkan Baim Wong sedang menegur kakek yang mengikutinya hingga ke rumah.

Cuplikan video yang berasal dari YouTube Baim Paula itu beredar hingga menuai banyak komentar publik, artis hingga para ahli.

Lantas, apa pelajaran sosial yang bisa diambil dari sikap baim wong tersebut?

Dosen sosiologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Siti menanggapi viralnya video tersebut, menurutnya sikap Baim Wong ini mirip istilah dalam bahasa Jawa, bener ning ora pener artinya benar tetapi tidak tepat.

Siti menjelaskan ada dua hal yang ia soroti mengenai kasus Baim Wong tersebut.

"Kalau saya, sebagai yang belajar tindakan sosial, sebenarnya yang dilakukan oleh Baim Wong bisa dinilai dalam dua sudut pandang," kata Siti kepada Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Sikap Baim benar tapi tidak tepat

Pertama, jika Baim Wong mengatasnamakan tindakannya sebagai sebuah pembelajaran kepada kakek agar bekerja dan tidak malas, Siti melihat, secara rasional hal tersebut masuk akal.

"Artinya, tujuannya baik," ungkap dia.

Baca juga: Viral Baim Wong Tegur Kakek, Sosiolog: Bener Ning Ora Pener

Namun persoalannya, kata Siti, kita hidup di lingkungan atau budaya yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.

Nah, tindakan yang diambil Baim untuk menyampaikan tujuan tersebut dinilainya tidak tepat. Inilah poin kedua yang dilihat Siti.

"Tidak cukup hanya tujuannya baik, tapi harus dilakukan dengan cara yang baik dan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada, termasuk menghargai orang tua dan sebagainya," jelasnya.

"Benar bahwa menyadarkan atau memberi tahu orang kalau bekerja keras itu penting. Tetapi harus dilakukan dengan cara yang baik," imbuhnya.

"Bener, ning ora pener, kalau orang Jawa bilang."

Menurut Siti, kasus Baim Wong ini menyadarkan kita bahwa ketika bertindak harus mempertimbangkan dua aspek tersebut. Tujuan yang rasional dan mempertimbangkan dimensi nilai.

Hal ini pun menurutnya bukan hanya berlaku untuk masalah-masalah sosial saja, tapi semua hal.

"Dalam hal ini, kalau menilai Baim Wong ya berarti dia harus mengevaluasi kembali (tindakannya)," kata Siti.

Baca juga: Soal Baim Wong, Indonesia Punya Peraturan dan UU yang Mengatur Privasi

Pasalnya, tujuan yang awalnya ingin menjadi pembelajaran bagi netizen atau penonton YouTube Baim Wong, pada akhirnya justru tidak dapat tersampaikan.

Takutnya hanya sekedar konten

Karena Baim Wong belakangan ini cukup populer, terlebih dengan konten YouTubenya yang suka bersedekah, Siti mengkhawatirkan hal ini hanya untuk kepentingan pribadi yakni semakin melambungkan namanya.

"Jadi kemungkinan itu by setting untuk semakin melariskan popularitasnya. Saya kok khawatirnya ke sana," kata Siti.
"Namun sekali lagi, ini hanya kekhawatiran saya. Bisa jadi juga memang natural seperti itu, karena kita hanya melihat sepotong tidak tahu behind the scenenya seperti apa, yang kita nilai dari yang dilihat saja."

(Sumber: Kompas.com Penulis Gloria Setyvani Putri | Editor Gloria Setyvani Putri)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com