Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasukan Rusia Tembak dan Lempar Granat ke Pedemo Ukraina Tak Bersenjata di Kherson

KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina tak kunjung mereda meski telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.

Rusia melancarkan serangan pertamanya ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). Sejak saat itu, banyak warga Ukraina kehilangan nyawanya dan mengalami luka-luka.

Meskipun banyak negara di dunia telah memberikan sanksi kepada Rusia, namun Presidennya, Vladimir Putin, belum berencana mengakhiri serangan yang disebutnya sebagai Operasi Militer.

Bahkan, belum lama ini, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (22/3/2022), para petinggi Ukraina menuduh tentara Rusia telah menembaki pengunjuk rasa yang tidak bersenjata di kota Kherson yang didudukinya.

Ada beberapa video di media sosial yang menunjukkan bahwa warga Kherson melarikan diri dari granat dan tembakan terus-menerus.

"Penjajah menembaki orang-orang yang keluar dengan damai, tanpa senjata, untuk memprotes. Untuk kebebasan--kebebasan kita," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dikutip dari AFP melalui KOMPAS.com.

Beberapa video yang diunggah ke media sosial dan aplikasi Telegram menunjukkan, warga berkumpul di Freedom Square (Alun-alun Kebebasan) Kherson untuk memprotes pendudukan kota itu oleh Rusia baru-baru ini.

Puluhan pria dan perempuan yang berbalut bendera Ukraina terdengar meneriakkan "Pulanglah" dan "Jayalah Ukraina", kemudian granat kejut jatuh di tengah kerumunan dan pengunjuk rasa pun melarikan diri secara panik.

Tentara Rusia terlihat menembakkan beberapa tembakan ke udara, tanpa bukti langsung yang memperlihatkan senapannya mengarah langsung ke warga sipil.

Akan tetapi, dalam video juga tampak sekelompok orang merawat seorang pria tua yang pingsan dan berdarah, kemudian membawanya pergi.

Pejabat lokal, Yuriy Sobolevsky mengatakan, kaki pria tua itu terluka parah dan dia kehilangan banyak darah.

Yuriy menambahkan, petugas medis sedang merawat orang yang terluka dan nyawa mereka tidak dalam bahaya.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba juga mengunggah video yang menampilkan insiden tersebut di Twitter.

"Di Kherson, penjahat perang Rusia menembaki orang-orang tak bersenjata yang secara damai memprotes penjajahan," kata Kuleba.

"Ini adalah wajah buruk Rusia, aib bagi umat manusia. Kita harus menghentikan Rusia! Sanksi mereka, isolasi mereka, tuntut penjahat perang," imbuhnya.

Kherson adalah kota berpenduduk hampir 300.000 orang sebelum perang Rusia vs Ukraina. Kherson menjadi kota besar Ukraina yang pertama jatuh ke tangan pasukan Moskwa pada minggu pertama invasinya.

Orang-orang di Kherson sering mengadakan demonstrasi menentang kontrol Rusia atas kota itu, serta menentang Rusia yang mengklaim telah membebaskan kota itu.

Media lokal juga melaporkan beberapa kali bahwa pasukan Rusia menembaki pengunjuk rasa. Sobolevsky pun bersumpah bahwa demonstrasi akan terus berlanjut.

"Meskipun semua kejadian ini, para pengunjuk rasa tidak bubar, dan besok mereka akan berkumpul lagi," tegasnya.

(Penulis: Aditya Jaya Iswara)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/03/26/200000581/pasukan-rusia-tembak-dan-lempar-granat-ke-pedemo-ukraina-tak-bersenjata-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke